Haru menyelimuti Widiyanto, guru tidak tetap (GTT) asal Wonogiri. Penantiannya selama 11 tahun menjadi guru honorer salah satu SD di Kecamatan Bulukerto terbayar sudah. Hari ini, Widiyanto bersama 2.696 guru honorer di Wonogiri lainnya, Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
"Perjuangan kami untuk meminta jati diri (sebagai guru) kami mulai sejak 2011, sudah 11 tahun. Akhirnya saat ini bisa menjadi guru P3K," kata Widiyanto yang juga penasihat Forum Guru dan Tenaga Pendidik (FGTK) Wonogiri itu, Senin (26/6/2022).
Ia menceritakan, pada 2011 para guru honorer di Kecamatan Bulukerto dan Purwantoro membuat forum yang diwadahi di Forum Pembela Honorer Indonesia (FPHI). Kemudian saat ini sudah meluas di seluruh kecamatan dan forum itu berubah menjadi FGTK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berjuang lewat administrasi dulu, 2016 berhasil. Pada 2017 lolos memperoleh SK Bupati. SK itu bisa menaungi kami, paling tidak bisa digunakan untuk mendaftar PPG (Pendidikan Profesi Guru)," ungkap guru SDN 2 Krandegan Bulukerto ini.
Widiyanto menuturkan, pada masa awal menjadi guru honorer, dia mendapatkan gaji Rp 150.000 hingga Rp 250.000 setiap bulannya. Setelah ada SK Bupati, para guru honorer mendapatkan insentif dari Pemkab Wonogiri.
"Sudah ada dua kali kenaikan. Awalnya Rp 300.000 per bulan, kemudian naik jadi Rp 500.000. Terakhir saat pandemi naik menjadi Rp 725.000. Itu dibayarkan setiap tiga bulan sekali," papar dia.
Menurutnya saat ini merupakan momen yang tepat setelah para guru honorer mengabdi, mulai dari 10 tahun hingga 17 tahun.
"Ini seperti durian runtuh. Ada 2.698 orang yang lokos jadi P3K. Banyak para stakeholder yang turut mengawal kami dari nol. Memang saat itu berjuang agar jadi ASN, tapi ini kan ada kebijakan baru. Ini P3K sudah sesuai keinginan kami selama ini," kata Widiyatmo.
Ditemui terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Wonogiri, Joko Purwidyatmo, mengatakan jumlah GTT yang menerima SK P3K sebanyak 2.697 orang. Dengan rincian sebanyak 1.300 SK diserahkan Senin (27/7) dan sejumlah 1.397 SK diberikan Selasa (28/7) esok.
"Sebenarnya yang lolos ada 2.698 orang. Tapi karena ada yang meninggal satu orang, jadi yang menerima hanya 2.697 orang," kata dia setelah acara penyerahan SK di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri.
(aku/sip)