Jalan Pantura Pati-Rembang macet parah hari ini. Sopir pun curhat terjebak kemacetan hingga harus antre di jalan Pantura, Kabupaten Pati.
Pantauan detikJateng di lokasi, Senin (27/6) pukul 13.00 WIB, lalu lintas masih macet parah. Antrean dari arah barat mulai dari luar lingkar Pati. Panjang kemacetan hingga 8 kilometer.
Sedangkan dari arah timur juga terjadi kemacetan parah. Kemacetan mulai dari masuk Kabupaten Pati tepatnya Kecamatan Batangan. Panjang antrean bahkan sampai sekitar 7 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu sopir pikap, Budi (35) mengaku terjebak kemacetan di jalan Pantura Pati-Rembang hingga 30 menit. Dia mengaku awalnya dari Demak menuju Surabaya. Kata dia, macet mulai dari Lingkar Pati sampai dengan arah menuju Juwana.
"Tadi dari Demak bongkar muatan. Ini tujuan Surabaya, macet sejak dari lingkar selatan Pati, ini sudah 30 menit di Pantura Pati, macet parah," terang Budi kepada detikJateng ditemui di jalan Pantura Pati tepatnya Desa Tondomulyo, Senin (27/6/2022).
Senada diungkapkan oleh Ulil (30) yang mengaku antre panjang dari arah Pati menuju ke Juwana. Menurutnya antrean panjang dari arah barat ke timur dan sebaliknya.
"Macet parah, ini mau lewat alternatif Jakenan juga macet, dari barat (dari Kota Pati) sama dari timur (dari Juwana) macet parah," ujar Ulil ditemui di lokasi siang ini.
Warga Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Ahmad (45) mengatakan kemacetan terjadi sejak Minggu (26/7) malam. Kemacetan terparah terjadi pada Minggu malam hingga Senin tadi pagi. Meski begitu, kata dia, siang ini masih ada antrean panjang di Pantura Pati tersebut.
"Sejak kemarin malam habis magrib, sebabkan jalan rusak perbaikan jalan. Tadi malam macet total, tadi pagi jam 7 macet total sampai jam 8. Biasanya sore jam 4 sore macet lagi," terang Ahmad ditemui di lokasi siang ini.
Menurutnya dampak kemacetan tersebut yakni banyak debu. Apalagi rumahnya terletak tepat di pinggir jalan Pantura Pati tersebut.
"Kalau habis hujan debunya banyak. Lumpur ya. Panas bleduk (debu). Banyak," ungkapnya.
Diwawancara sebelumnya, Kabid Preservasi I pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Iqbal Tamher, mengatakan pihaknya melakukan pekerjaan setelah sempat ditunda karena arus mudik Lebaran lalu. Pekerjaan perbaikan jalan dilakukan sejak 17 Juni 2022 lalu.
"Rencana pelaksanaan pekerjaan rigid akan dilaksanakan kembali setelah lebaran, rencana pada Rabu (17/6) lalu," terang Iqbal dalam keterangan tertulis diterima detikJateng, Sabtu (25/6).
Menurutnya pekerjaan perbaikan jalan ini dilakukan secara bertahap per 100 meter. Rencana perbaikan jalan ini rampung pada 14 November 2022.
"Pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan pembongkaran dan pengecoran kembali sepanjang per 100 meter (pekerjaan pembongkaran dan pengecoran selesai) dan akan pindah ke lokasi sebelahnya dan sampai seterusnya. Dimulai 17 Juni dan direncanakan akan selesai tanggal 14 November 2022," pungkasnya.
(rih/aku)