Sebuah warung makan gratis di Klaten ini dibuka saat pandemi COVID-19. Hampir dua tahun, warung ini bertahan menggratiskan pengunjung yang makan.
Namanya Warung Makan Gratis Bersinar, sesuai dengan spanduk yang terpasang. Lokasinya di Perum Griya Tama Lestari, Dusun Gatak Tuan, Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten. Warung makan di tepi jalan perumahan padat penduduk itu menempati sebuah garasi rumah milik Titik Purwanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di garasi rumah berukuran sekitar 3x7 meter itu terdapat satu etalase untuk meletakkan menu makanan. Terdapat satu meja panjang dan beberapa kursi plastik yang ditumpuk.
Jarak warung dengan jalan tembus Pasar Gentongan ke arah Kantor Kecamatan Kalikotes hanya sekitar 30 meter. Warung yang buka mulai jam 10.00 WIB sampai habis itu mampu bertahan sejak didirikan tahun 2020.
"Mulai kegiatan tanggal 10 Oktober 2020. Didirikan warung ini sebagai kepedulian karena banyaknya warga terdampak COVID-19," jelas Titik Purwanti, inisiator warung gratis, kepada detikJateng, Sabtu (25/6/2022).
Titik yang merupakan dosen akuntansi itu menjelaskan warung tersebut buka setiap hari. Yang boleh menikmati makan minum gratis di warung tersebut siapa saja tanpa memandang perbedaan.
"Warung tidak pernah libur karena makan itu tidak pernah libur. Warung ini gratis untuk siapa saja, tidak mandang pangkat, golongan, bendera, agama dan apa pun, semua boleh makan gratis di sini," jelasnya.
Menurut Titik, selain dikelola keluarganya, warung tersebut didukung para donatur yang bersedekah. Dan sedekah warung itu begitu dirasakan dampaknya.
"Alhamdulillah ada donatur rutin dan memang sedekah itu kan pencerah. Ketika yang datang semakin banyak, rezeki itu semakin banyak, Allah tidak saja membalas pahala di akhirat tapi di dunia juga dimudahkan," ucap Titik.
Titik mengaku, jumlah donatur ada 5-15 orang dan penggunaan uang selalu dilaporkan rutin. Untuk harian warung menghabiskan sekitar 7 liter beras.
"Setiap hari rata-rata 7 liter berasnya dengan menu yang bervariasi. Menu yang dimasak bisa dilihat di akun Facebook saya atau di grup-grup," imbuhnya.
![]() |
Ibunda Titik, Siti Lasarni (70) menyatakan setiap hari dirinya dan anaknya yang memasak serta dibantu tetangga. Orang mana pun boleh datang makan.
"Siapa pun boleh datang makan, sudah hampir dua tahun. Yang penting ambil sendiri dan piring gelas dicuci sendiri," kata Siti.
Penikmat warung tidak hanya warga sekitar tetapi banyak dari luar kota. Ada yang dari Jogja, Solo dan kabupaten sekitarnya.
"Ada dari Jogja, Solo, Delanggu, Bayat dan banyak lagi yang mampir. Pokoknya setiap hari ada," jelas Siti.
Siti menceritakan, dirinya ikut menangani warung sejak pulang ibadah haji. Sebenarnya ada kiosnya di Pasar Klaten.
"Saya dulu jualan di Pasar Klaten tapi setelah ibadah haji diminta anak saya (Titik) jualan di rumah. Tapi jualannya warung gratis, tidak apa saya malah senang yang penting bisa bermanfaat bagi sesama," imbuhnya.
Sementara itu, Triyanto, pegawai percetakan di Klaten Utara mengaku sudah beberapa kali mampir ke warung gratis tersebut. Keberadaan warung sangat membantu.
"Bagi buruh seperti saya, warung ini sangat membantu, apalagi yang kerjanya di jalanan. Di sini tidak dipungut uang sepeser pun, boleh makan sampai kenyang," ucap Tri.
Selain Triyanto, beberapa orang datang dan pergi setelah makan di warung tersebut. Ada yang anak-anak, dewasa maupun orang tua.
"Setiap hari makan di sini, masakannya enak, gratis. Saya sama teman-teman, di rumah belum masak," ungkap Iqbal, seorang anak saat ditemui bersama teman-temannya.
(rih/rih)