Hasto Sebut ada yang Menusuk PDIP dari Belakang, Sindir Siapa?

Nasional

Hasto Sebut ada yang Menusuk PDIP dari Belakang, Sindir Siapa?

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 23 Jun 2022 13:33 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lengteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2022).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Foto: (Wildan Noviansah/detikcom)
Solo -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, PDIP siap bekerja sama dengan partai lain yang memegang prinsip etika berpolitik di Pemilu 2024. Namun, kata dia, ada partai yang ternyata justru menusuk dari belakang. Hasto sindir siapa?

"PDI Perjuangan sebenarnya segitu memegang teguh etika politik dalam kerja sama. Dan, ini berulang kali kami tegaskan, 2004 ketika Ibu Mega menjadi presiden betapa kerja sama itu dilakukan dengan baik. Tetapi kan ada yang menusuk dari belakang," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di sela-sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Kamis (23/6/2022) seperti dikutip dari detikNews.

"Nah, kemarin 2014 atau 2019 ada kerja sama partai politik, tetapi ada yang mengambil kader-kader partai lain dengan berbagai bentuk pendekatan, termasuk ada yang menggunakan instrumen hukum," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto menambahkan, kerja sama politik yang dibangun PDIP harus saling menghormati guna mewujudkan satu visi yang sama demi kepentingan rakyat.

"Bagi PDI Perjuangan, kerja sama itu saling menghormati dan membawa kemajuan bagi Indonesia Raya kita, untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan elite. Karena kami diingatkan oleh ibu untuk melihat watak kekuasaan itu pada wataknya yang membebaskan, yang membangun harapan bagi rakyat kecil," beber Hasto.

ADVERTISEMENT

Parpol Kriteria Megawati

Hasto menjelaskan, sebagai pemimpin PDIP, Megawati mempunyai 4 kriteria partai politik untuk menjalin kerja sama pemilu. Selain itu, Hasto juga menegaskan Megawati bukan pemimpin partai yang bermanuver. Dia lantas menyinggung partai yang pergi di tengah kerja sama yang sudah terjalin.

"Dari 4 hal itu Bu Mega ini sosok pemimpin yang sebenarnya tidak banyak manuver-manuvernya. Manuvernya untuk Indonesia Raya itu yang dilakukan oleh Bu Mega, sehingga meskipun pernah ditinggal dalam kerja sama dalam tahun 2009, tapi akhirnya nilai satyameva jayate itu akan terbukti," pungkasnya.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads