Mengamuk dan Lukai Bibinya, Pria ODGJ di Klaten Dievakuasi ke RSJD

Mengamuk dan Lukai Bibinya, Pria ODGJ di Klaten Dievakuasi ke RSJD

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 21 Jun 2022 15:07 WIB
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kerap mendapat stigma negatif di masyarakat. Padahal, ODGJ juga manusia biasa yang bisa sembuh melalui proses pemulihan. Seperti apa caranya?
Ilustrasi. Proses pemulihan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Foto: ANDHIKA PRASETIA
Klaten -

Seorang pria berinisial H (30), warga Desa Jambu Kidul, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah mengamuk hingga melukai bibinya. Belakangan diketahui bahwa pria itu sudah cukup lama mengidap depresi.

"Pelaku mengamuk dan melukai bibinya. Luka di bagian wajah karena dicakar dan gigi lepas dua," kata Wakapolsek Ceper Iptu Nyoto kepada detikJateng, Selasa (21/6/2022).

Karena pria itu mengamuk sejak pagi, Nyoto mengatakan, keluarganya pun melapor ke pemerintah desa (pemdes). Pemdes selanjutnya berkoordinasi dengan petugas Dinas Sosial dan Polsek Ceper sekitar pukul 10.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kita amankan sekitar pukul 10.00 WIB bersama pemerintah desa, petugas Dinsos, warga, dan keluarga. Yang bersangkutan kemudian kita bawa ke RSJD (Rumah Sakit Jiwa Daerah Klaten), " ujar Nyoto.

Menurut keterangan keluarga, Nyoto menjelaskan, pria itu sudah cukup lama mengidap depresi.

ADVERTISEMENT

"Lebih dari 10 tahun mengalami gangguan (jiwa). Awalnya normal, tapi saat pelajaran sekolah dia tidak bisa mengerjakan, jadi lama kelamaan begitu," sebut Nyoto.

Sementara itu, Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Klaten Joko Prayitno menambahkan, pria itu dibawa ke RSJD setelah mengamuk sejak pagi.

"Tadi pagi mengamuk, melukai satu keluarganya. Bersama Polsek, TKSK kecamatan dan pemerintah desa akhirnya kita amankan ke RSJD," kata Joko yang juga tim buser ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).

Menurut Joko, pria itu mengidap gangguan jiwa sudah cukup lama. Tidak jarang pria itu mengamuk.

"Informasinya, H juga sering membawa senjata tajam. Sudah dilaporkan RT RW, tetapi tidak bisa mengatasi. Tadi kita dapat laporan langsung koordinasi dengan kecamatan, Polsek, desa, TKSK dan keluarga," pungkas Joko.




(dil/rih)


Hide Ads