Heboh Editan Wajah Jokowi di Borobudur, Roy Suryo Dipolisikan

Terpopuler Sepekan

Heboh Editan Wajah Jokowi di Borobudur, Roy Suryo Dipolisikan

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 19 Jun 2022 15:23 WIB
Tangkapan layar akun Twitter Roy Suryo
Cuitan Roy Suryo. (Foto: Tangkapan layar akun Twitter Roy Suryo)
Solo -

Pakar telematika KRMT Roy Suryo mengunggah foto editan stupa Borobudur mirip Presiden Jokowi di akun sosial medianya. Unggahan ini sontak menuai sorotan dari sejumlah kalangan.

Cuitan tersebut kemudian dihapus oleh Roy yang kemudian menyampaikan permintaan maafnya. Namun meski sudah minta maaf, ormas Dharmapala Nusantara menegaskan tetap akan melanjutkan masalah ini ke ranah hukum.

1. Diunggah di akun Twitter

Unggahan di akun Twitter Roy Suryo itu tertanggal Jumat (10/6) lalu. Dalam postingannya, Roy menyinggung soal kenaikan harga tiket naik ke candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mumpung akhir pekan, ringan2 saja Twit-nya.
Sejalan dgn Protes Rencana Kenaikan Harga Tiket naik ke Candi Borobudur (dari 50rb) ke 750rb yg (sdh sewarasnya) DITUNDA itu, Banyak Kreativitas Netizen mengubah Salahsatu Stupa terbuka yg Ikonik di Borobudur itu, LUCU, he-3x 🀣
AMBYAR," cuit Roy Suryo yang dikutip detikJateng, Selasa (14/6/2022).

Postingan Roy Suryo itu juga mencantumkan link berita media online, disertai dua foto stupa Candi Borobudur mirip Jokowi. Foto stupa mirip Jokowi itu bertuliskan, "Pantas saja tiketnya mahal ternyata opung sudah buat patung 'I Gede Utange Jokowi' untuk tambahan dana bangun IKN," dan "Si stupa candi borobudur ada patung dewa anyar".

ADVERTISEMENT

2. Tuai kontroversi

Cuitan Roy Suryo itu menuai beragam komentar netizen. Dilihat pada Selasa (14/6) pukul 13.00 WIB, cuitan itu sudah di-retweet 222 orang, dikomentari 783 netizen, dan disukai 780 orang.

"Patung Buddha di Candi Borobudur itu simbol keagamaan beda dr patung2 Buddha di tempat2 biasa, diedit wajahnya mirip Jokowi sbg bahan tertawaan, ini sih pelecehan, krn dilaporkan kasus memplintir ucapan Menteri Agama gak ditindaklanjuti, orang ini makin jadi2
@DivHumas_Polri," cuit politikus PSI Mohammad Guntur Romli.

"Saya muslim pak, tapi saya malu lihat postingan ini. Apalagi anda mantan menteri, gelarnya KRMT, unggah ungguhnya itu loh mana? Anda pasti marah jika simbol2 agama anda dihina, jadi jangan menghina simbol2 agama lain juga, jangan egois pak. Menurut anda ini lucu? Bagi saya miris," cuit akun NineInspire.

3. Tanggapan Roy Suryo

Saat dimintai konfirmasi, Roy Suryo menyebut dia hanya mengunggah ulang dua meme stupa yang diedit jadi mirip Jokowi itu. Dia menyebut asal muasal meme itu juga sudah dia sertakan.

"Intinya dua meme tersebut sudah ada sebelum saya posting, kemudian diuposting ulang lengkap dengan Id akun aslinya dan memang dikaitkan dengan rencana kenaikan tarif naik Candi Borobudur (yang memang sudah sewarasnya ditunda itu)," jawab Roy lewat pesan singkat kepada detikJateng.

Roy menyebut unggahan itu diviralkan untuk tujuan provokasi. Dia juga bicara soal pengalihan isu dan keticakbecusan rezim.

4. Cuitan akhirnya dihapus

Postingan foto editan stupa Candi Borobudur mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diunggah Roy Suryo menjadi sorotan di media sosial. Roy Suryo pun akhirnya mengedrop cuitan tersebut.

"Agar tdk ada yg memprovokasi lagi & dianggap 'mengedit' krn ketidakfahamannya, Maka postingan tsb saya drop, case close," cuit Roy Suryo di akun Twitternya @KRMT RoySuryo2, seperti dilihat detikJateng, Selasa (14/6).

Saat dihubungi, Roy telah mempersilakan cuitannya itu untuk dikutip. Roy menyebut cuitan sebelumnya dia drop agar tidak ada yang tudingan yang menyebutnya mengedit gambar stupa tersebut.

5. Klarifikasi kuasa hukum

"Terkait dengan adanya penggiringan opini terhadap postingan KRMT Roy Suryo di akun Twitternya @KRMTRoySuryo2 mengenai meme buatan orang lain, dengan ini Tim Penasihat Hukum Roy Suryo memberikan klarifikasi," kata Tim Penasihat Hukum Roy Suryo, Pitra Romadoni Nasution, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/6).

Pitra mengatakan meme stupa Borobudur dalam postingan Roy Suryo itu buatan orang lain. Meme itu sebagai bentuk kritik dan protes soal rencana naiknya harga tiket naik ke Candi Borobudur. Roy Suryo sudah menyebutkan hal itu dalam postingannya. Dia juga mengatakan Roy tidak berniat menghina golongan tertentu kecuali menyampaikan kritik terkait wacana soal kenaikan harga naik Candi Borobudur.

Menurut Pitra, ada upaya oleh pihak tertentu untuk menggiring postingan Roy Suryo ke arah kebencian dan permusuhan. "Oleh karenanya postingan tersebut telah di take down dengan kesadaran sendiri dan atas Itikad yang baik oleh Roy Suryo," ujar Pitra.

6. Roy Suryo minta maaf

Geger unggahan meme stupa Candi Borobudur yang diedit mirip wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbuntut panjang. Roy Suryo pun menyampaikan permohonan maafnya.

"Saya kebetulan memang belum dapat nomor dari Wu (Kevin Wu). Kalau ada saya juga ingin menyampaikan klarifikasi dan sekaligus dengan rasa tanggung jawab saya yang besar dengan sepenuh hati yang paling dalam, saya minta maaf kepada semua umat Buddha atau masyarakat yang mungkin terkena imbasnya," kata Roy Suryo di Polda Metro Jaya, Jakarta, seperti yang dikutip dari detikNews, Jumat (17/6).

Roy Suryo mengaku tak berniat melecehkan umat Buddha. Dia juga menyebut adanya provokasi. Selain itu menurutnya ada pihak-pihak yang disebutnya buzzer mencoba menggiring opini bahwa dia yang mengedit foto yang viral itu. Roy mengaku mengunggah meme itu karena ada yang me-mention dirinya.

Roy kini mengaku menyesal atas postingannya itu. Dia mengakui kehebohan ini telah mencederai umat Buddha.

"Sekali lagi kepada semua umat Buddha, memang saya akui ketika itu terjadi, saya memang menyesal juga karena ini sudah mencederai sebagian dari masyarakat Indonesia terutama umat Buddha," kata Roy Suryo.

7. Tetap akan dilaporkan polisi

Meski Roy Suryo telah minta maaf, Ketua Umum DPP Dharmapala Nusantara, Kevin Wu, menegaskan rencana lapor polisi tetap jalan terus.

Namun Kevin Wu mengapresiasi permintaan maaf Roy Suryo. Namun menurutnya permintaan maaf bukan menjadi bagian dari tuntutannya.

Kevin Wu menilai permintaan maaf merupakan bentuk iktikad baik dari Roy Suryo. Kevin Wu mengatakan laporan ke polisi tetap akan dilakukan, bukan semata-mata untuk kepentingan umat Buddha melainkan agar menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih saling menghormati dan tidak menjadikan simbol agama sebagai bahan ejekan.

8. Laporan Dharmapala Nusantara Ditolak Polisi

Laporan Dharmapala Nusantara itu ditolak polisi dengan alasan sudah ada yang melaporkan Roy Suryo lebih dahulu atas perkara yang sama.

"Bahwa laporan tadi tidak diterima, karena ternyata pada 16 Juni kemarin sudah ada yang melapor dengan kasus yang sama, terhadap orang yang sama, pasal yang sama kita laporkan, sehingga tidak bisa diproses," kata kuasa hukum Kevin Wu, Antoni, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (17/6).

Antoni mengatakan polisi merahasiakan siapa pelapor atas Roy Suryo tersebut. Namun, kata Antoni, pelapor tersebut juga melaporkan Roy Suryo atas perkara soal meme stupa Candi Borobudur yang diedit dengan wajah mirip Jokowi. Namun polisi disebut Antoni merahasiakan identitas pelapor tersebut.

Meski laporan tersebut ditolak, Antoni mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dan memantau proses hukum atas pelaporan pihak lain terhadap Roy Suryo tersebut.




(aku/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads