.webp)
Jagad maya kembali dihebohkan dengan video TikTok sejumlah bidan berjoget ketika ada pasien yang hendak melahirkan. Video berdurasi 19 detik yang diunggah ulang oleh akun @infotwitwor memperlihatkan tiga orang bidan berjoget sementara pasien tidur di bed.
Dikutip dari detikHealth, Jumat (17/6/2022), dalam video tersebut dilengkapi dengan narasi bidan tengah menunggu ketuban sang pasien pecah.
"Sambil menunggu ketuban pecah. Bidannya goyang dulu," sebut pemilik akun @bidanpraktekmandiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagian ibunya juga tidak bisa dipegang," lanjut narasi tersebut.
Awalnya video tersebut diunggah oleh akun TikTok @bidanpraktekmandiri. Hanya saja, sang pemilik akun sepertinya sudah menghapus video tersebut. Meski begitu, cuplikan videonya sudah terlanjur menyebar dan ramai di beragam media sosial.
Kemudian video itu diunggah ulang oleh akun @infotwitwor. Setelah unggahan tersebut, tidak sedikit netizen yang menyayangkan perilaku para bidan itu. Mereka tidak habis pikir, di tengah kondisi melayani pasien yang akan melahirkan para bidan justru asyik joget TikTok.
"Kasihan ibu-ibu yang mau melahirkan, sudah nahan sakit, dibikin konten lagi. Mana ditutupin biar nggak kelihatan sama mukanya sama suaminya," tulis salah satu netizen @ca******n.
🤷🏻♂️ pic.twitter.com/w4zVQXg3yg
— Info Twitwor & Drama (@infotwitwor_) June 17, 2022
"Tolong nakes-nakes kaya gini diberikan teguran tegas. Malu sekaligus emosi lihatnya," timpal netizen lain @di******e*.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Emi Nurjasmi mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum mendapat informasi video bidan joget TikTok saat pasien hendak melahirkan.
"Coba saya akan cari tahu lebih dulu informasi ini (viral bidan joget TikTok)," ujar Emi kepada detikcom melalui pesan singkat hari ini.
Disinggung mengenai kemungkinan sanksi yang bisa dijatuhkan kepada para bidan tersebut Emi belum menjelaskannya.
Sebagai informasi, pemilik akun @bidanpraktekmandiri kerap mengunggah video berkaitan dengan persalinan, dalam akun TikTok pribadinya disebutkan praktik yang bersangkutan ada di Kota Palu.
(apl/sip)
