Ditantang Ganjar ke Wadas, Aliansi BEM UNS Tegaskan Sudah Temui Warga

Ditantang Ganjar ke Wadas, Aliansi BEM UNS Tegaskan Sudah Temui Warga

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Kamis, 16 Jun 2022 18:07 WIB
Mahasiswa mengangkat poster-poster soal proyek di Desa Wadas saat Ganjar pidato di UNS, Rabu (15/6/2022).
Mahasiswa mengangkat poster-poster soal proyek di Desa Wadas saat Ganjar pidato di UNS, Rabu (15/6/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng
Solo -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 'menantang' mahasiswa yang beraksi unjuk poster 'Save Wadas' untuk datang langsung ke lokasi mendampingi warga. Mahasiswa pun menegaskan sudah terjun ke lokasi.

Seperti diketahui, Ganjar didemo mahasiswa saat dirinya mengisi acara di Tower Ki Hadjar Dewantara UNS, kemarin. Para mahasiswa tersebut tergabung dalam Aliansi BEM se-Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Ganjar pun seketika menjelaskan bahwa pemerintah sudah mulai membayar pembebasan lahan. Menurutnya, warga yang menolak juga sudah mulai mau berdialog.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wadasnya sudah save, hari ini sudah terbayar, beberapa yang lain mau bicara, dialog kita kembangkan. Siswa-siswanya kita kasih piknik, healing dilakukan, anda harus ke lokasi, oke bro?" kata Ganjar, Rabu (15/6/2022).

"Tapi kalau ada yang sekolah geologi penting ini, geologi, lingkungan, yang sekolah sosial ke sana. Beberapa kalau tertarik ke sana mendampingi mau nggak? Mendampingi petani UMKM, kami sudah dampingi, kalau temen-temen mau saya ajak, itu keren," katanya.

ADVERTISEMENT

Dihubungi detikJateng, Presiden BEM UNS Shoffan Mujahid menegaskan Aliansi BEM se-UNS sudah datang ke lokasi pada Februari lalu. Saat itu masyarakat banyak yang menolak penambangan andesit.

"Kami Aliansi BEM Se-UNS dulu pernah datang langsung ke Wadas pada bulan Februari, dan kami berinteraksi dengan warga dan anak-anak di sana. Mereka masih menolak," kata Shoffan, Kamis (16/6/2022).

"Kemudian kami berinteraksi juga dengan kawan-kawan perjuangan di sana. Pesan dari mereka kepada kami adalah diharapkan kami dapat menyuarakan hak-hak masyarakat Wadas," imbuhnya.

Mendengar klaim Ganjar tentang situasi Wadas yang sudah 'save', pihaknya pun tak langsung percaya. BEM di UNS masih berkomunikasi dengan warga Wadas maupun aktivis di sana.

"Kami masih mencari informasi dari kawan-kawan perjuangan yang ada di Wadas dan LBH yang mendampingi. Yang jelas kami akan terus mengawal kasus ini," pungkasnya.




(rih/aku)


Hide Ads