Puluhan Rumah di Desa Kajen Tegal Rusak Akibat Tanah Bergerak

Puluhan Rumah di Desa Kajen Tegal Rusak Akibat Tanah Bergerak

Imam Suripto - detikJateng
Kamis, 09 Jun 2022 12:54 WIB
Puluhan rumah warga rusak akibat tanah bergerak di Desa Kajen, Kabupaten Tegal, Kamis (9/6/2022).
Puluhan rumah warga rusak akibat tanah bergerak di Desa Kajen, Kabupaten Tegal, Kamis (9/6/2022). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Tegal -

Puluhan rumah warga di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, rusak akibat tanah bergerak. Beberapa rumah di antaranya sudah tidak layak ditempati lantaran kerusakannya cukup parah.

Intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir memicu pergerakan tanah di Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Kepala Desa Kajen, Juni Sukmadi, mengatakan sebanyak 68 rumah warga yang terkena dampak tanah bergerak.

"Jika dirinci yang rusak berat ada tiga rumah, rusak sedang 11 rumah, dan rusak ringan ada 54 rumah jadi total 68 rumah yang terdampak. Pergerakan tanah ini terjadi setelah hujan lebat beberapa hari kemarin," ungkap Juni saat ditemui, Kamis (9/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Area pemukiman yang terdampak dan paling parah berada di RT 03 RW 09 dan RT 04 RW 09, Desa Kajen. Kerusakan akibat pergerakan tanah ini umumnya berupa keretakan di bagian tembok, atap dan lantai.

Puluhan rumah warga rusak akibat tanah bergerak di Desa Kajen, Kabupaten Tegal, Kamis (9/6/2022).Puluhan rumah warga rusak akibat tanah bergerak di Desa Kajen, Kabupaten Tegal, Kamis (9/6/2022). Foto: Imam Suripto/detikJateng

Selain karena hujan, struktur tanah yang labil dan adanya pergerakan tanah dinamis di area Sungai Gung juga menjadi salah satu penyebabnya. Bahkan di lokasi itu ada salah satu bangunan toilet umum yang ambruk dan turun sekitar 5 meter. Demikian pula sebuah Musala Baitul Mutaqin juga tidak luput dari tanah bergerak ini.

ADVERTISEMENT

Di Desa Kajen, bencana tanah bergerak merupakan yang kedua selama kurun waktu empat tahun terakhir. Pada tahun 2018 lalu di lokasi yang sama juga pernah terjadi dan terakhir tanah pada 7 Juni 2022 malam lalu.

"Ini yang kedua selama kurun waktu empat tahu. Pada 2018 dan 7 Juni 2022," imbuh Kades.

Salah satu rumah yang mengalami kerusakan parah adalah milik Ropiah (53). Hampir semua dinding dan lantainya mengalami retak-retak memanjang. Ropiah mengaku was-was setiap turun hujan karena akan membuat kerusakan lebih parah.

"Mulai dari dinding sampai lantai retak retak semua. Makanya kalau turun hujan sering takut rusaknya makin parah," jelas Ropiah.




(rih/ahr)


Hide Ads