Warga Solo Ditemukan Tewas Tergantung di Penggilingan Padi Klaten

Warga Solo Ditemukan Tewas Tergantung di Penggilingan Padi Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 08 Jun 2022 11:22 WIB
Ilustrasi Gantung Diri
Ilustrasi (Foto: Mindra Purnomo)
Klaten -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi anda, pembaca, yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang warga Serengan, Solo, berinisial EL (41) ditemukan tewas tergantung di penggilingan padi. Korban ditemukan di penggilingan padi Dusun Minggiran, Desa Pugeran, Karangdowo, Klaten.

"TKP di dalam penggilingan padi Dusun Minggiran, Desa Pugeran, Kecamatan Karangdowo. Diketahui sekitar pukul 07.30 WIB," jelas Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah kepada detikJateng, Rabu (8/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Abdillah kejadian kali pertama diketahui saksi Suwadi (72) yang hendak membuka penggilingan. Saat masuk ruang tengah akan mematikan lampu melihat korban.

"Kemudian saksi masuk ke dalam ruang tengah untuk mematikan lampu luar. Ketika menoleh ke kanan korban sudah dalam keadaan kaku tergantung dengan tali mengikat di leher, kemudian saksi l memberitahu saksi Wardi," jelas Abdillah.

ADVERTISEMENT

Saksi, sambung Abdillah, kemudian melaporkan ke Polsek Karangdowo. Tim SPK bersama tim medis Puskesmas ke lokasi melakukan pemeriksaan.

"Setelah dilakukan pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Keterangan saksi, korban terakhir terlihat di penggilingan pada Selasa (7/6) sekitar pukul 14.30 WIB," imbuh Abdillah.

Kapolsek Karangdowo AKP Aleg Ipanudin menyatakan tidak ada tanda kekerasan. Korban diduga memiliki masalah keluarga.

"Ya dugaan karena depresi, masalah keluarga. Iya, lokasi penggilingan milik keluarga," imbuh Aleg kepada detikJateng di ponselnya.

Keberadaan korban di lokasi tersebut, sudah diketahui cukup lama oleh warga sekitar. Relawan Kecamatan Karangdowo, Husni Thamrin menjelaskan, korban memang warga Solo namun sering berada di lokasi tersebut untuk mengawasi penggilingan padi.

"Penggilingan padi itu milik neneknya. Korban sudah kita evakuasi dan rencana dimakamkan ke Desa Kupang," pungkas Husni kepada detikJateng.

Kamu punya kesan yang tak terlupakan saat mengunjungi Jawa Tengah dan DIY, jangan lewatkan untuk menyampaikannya di program Giveaway Serentak. Hadiahnya: uang tunai senilai total Rp 30 juta plus plus.

Segera gabung! Kamu hanya perlu menuliskan kesan-kesanmu itu di kolom komentar artikel ini.

Yuk, ajak juga teman-temanmu!






(mbr/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads