Patung proklamator Ir Sukarno yang tengah duduk sambil membaca buku, menjadi salah satu ikon Kota Solo. Patung yang terpajang di Plaza Manahan itu sering kali menjadi spot foto para warga yang sedang berolahraga atau pun wisatawan.
Patung Sang Proklamator itu sudah ada sejak enam tahun silam atau sejak tahun 2016. Patung berwarna perunggu itu dibangun saat Kota Solo dipimpin oleh Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.
Ternyata, pembuatan patung tersebut tidak sekadar menciptakan pose duduk sambil membaca saja, melainkan memiliki makna yang cukup dalam. Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menjelaskan, keberadaan patung Bung Karno dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada para generasi penerus bangsa.
"Patung Bung Karno dimaksud agar milenial paham betul siapa Bung Karno, ini mengingatkan saja, bahwa Bung Karno adalah presiden pertama republik ini," terang Rudy kepada detikJateng, Sabtu (4/6/2022).
Selain itu, Rudy menambahkan, Bung Karno juga sebagai sosok penting pendiri bangsa Indonesia. Sang Proklamator dan Bapak Bangsa.
"Apa yang jadi cita-cita Bung Karno untuk menyejahterakan Pak Marhaen sampai saat ini belum terealisasi sepenuhnya," paparnya.
"Bung Karno hanya punya mimpi Pak Marhaen bisa mendengarkan radio, melihat televisi, dan terangnya listrik tapi belum menyeluruh di Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, mengenai makna dari pose Ir Sukarno yang sedang duduk sambil membaca buku, Rudy menyampaikan, hal itu sebagai pendorong agar para generasi penerus juga gemar membaca.
"Bung Karno pernah menyampaikan, gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit. Kalau tidak belajar tidak akan tahu itu," ucapnya.
"Ini supaya kaum milenial itu tidak hanya medsosan saja, tetapi juga mau belajar," pungkasnya.
Simak Video "Video: Momen Wapres Gibran Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar"
(apl/aku)