Dicap Kemlinthi oleh Elite PDIP, Ganjar Membantah-FX Rudy Ikut Menyanggah

Dicap Kemlinthi oleh Elite PDIP, Ganjar Membantah-FX Rudy Ikut Menyanggah

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 04 Jun 2022 18:15 WIB
Pernikahan Ketua MK Anwar Usman dan adik Jokowi, Idayati dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Menhan Prabowo Subianto.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Pius Erlangga/detikJateng)
Solo -

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan menyebut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 'kemlinthi' dan tidak menghormati Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Tudingan Trimedya ini dibantah oleh Ganjar hingga membuat mantan Wali Kota Solo Fx Hadi Rudyatmo ikut angkat bicara.

Dikutip dari detikNews, Trimedya menyebut Ganjar terlalu gamblang menampilkan syahwat politik dengan melakukan sejumlah safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini.

"Ini kan kelihatan main semua, ke mana mana semua jalan ke Medan ke Makassar, ya kita ketawa-ketawa saja pada saat PON Papua ada yang teriak Ganjar... Ganjar... siapa orang Papua yang tahu Ganjar, kelihatan bener by design (sudah diatur), apalagi orang yang mengerti politik," kata Trimedya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati)," ucapnya.

Trimedya bahkan menyebut langkah Ganjar yang dinilai bermanuver untuk nyapres di 2024 sudah kelewat batas dan kemlinthi atau jika diartikan adalah sok atau congkak.

ADVERTISEMENT

"Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai Gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab/kota, itu baru," ujar Trimedya yang juga Wakil Ketua MKD DPR ini.

Makna 'kemlinthi'

Kepala Prodi S-2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kundharu Saddhono, menjelaskan bahwa kemlinthi adalah kata yang memiliki makna ke arah sifat negatif.

"Secara umum kemlinthi itu bisa diartikan 'sok', biasanya dipakai untuk menilai cara orang berbicara atau berpenampilan," kata Kundharu saat dihubungi detikJateng, Kamis (2/6).

Termasuk dalam konteks yang disampaikan Trimedya, kemlinthi yang dimaksud ialah mengarah pada kesombongan. Seseorang yang kemlinthi biasanya ingin menunjukkan kelebihannya.

"Arahnya ke sombong, jadi ingin menunjukkan kelebihan, ingin menunjukkan jati diri," katanya.

Ganjar membantah

Ganjar pun membantah tudingan tersebut dan menegaskan dirinya menghormati Megawati.

Menghormati, lah. Urusannya kan urusan copras capres to, itu. Capres itu PDIP sudah jelas, itu urusan ketua umum, urusannya Bu Mega," kata Ganjar kepada detikJateng di gedung Gradhika Bakti Praja, Kamis (2/6).

Bantahan juga dilontarkan Ganjar, ketika wartawan meminta tanggapan tentang peluangnya untuk diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Aku PDI Perjuangan (PDIP)," ujarnya.

Ganjar kemudian menegaskan, saat ini dirinya masih fokus untuk penanganan rob. Selain itu ada juga permasalahan minyak goreng.

"Lha, saya tak nyambut gawe ngurusi rob, saya tak nyambut gawe ngurusi minyak goreng dulu," tegasnya.

Fx Rudy ikut menyanggah

Tudingan Trimedya membuat Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo ikut angkat bicara. Rudy, sapaannya, menilai Ganjar adalah kader yang menghargai Megawati. Ganjar dinilai taat dan patuh dengan keputusan Megawati terkait Pilpres 2024.

"Nggak, Pak Ganjar ini sangat menghargai ketua umum. Kalau ditanya mau nyalon presiden, beliau tegas taat dan patuh pada ketua umum," kata Rudy saat dijumpai di kediamannya, Kamis (2/6).

Rudy pun membantah jika Ganjar disebut tidak memiliki prestasi. Menurutnya, Megawati tidak mungkin menugaskan kader yang tak berprestasi sebagai gubernur.

"Kalau Pak Ganjar tidak berprestasi nggak mungkin ditugaskan menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode oleh ketua umum. Itu indikatornya," ujar dia.

Sedangkan mengenai kedatangan Ganjar ke berbagai daerah, Rudy tidak menganggapnya sebagai safari politik. Sebab Ganjar bisa saja datang untuk memenuhi undangan.

"Beliau kan tidak cuma Gubernur Jawa Tengah, beliau juga Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada), bisa saja diundang dalam acara apa. Lihat saja undangannya," katanya.

Sementara terkait keaktifan Ganjar di media sosial, Rudy pun menilainya masih wajar. Sebab di zaman ini, bermedsos digunakan untuk laporan kegiatan sebagai pejabat publik.

"Gubernur ini kan membawahi 35 kota/kabupaten, tidak mungkin bisa menjangkau semua dalam satu waktu, makanya butuh medsos ini. Apalagi saat pandemi kemarin, semua serba daring. Sekarang eranya sudah berbeda," pungkasnya.




(aku/aku)


Hide Ads