FX Rudy Bela Ganjar Dicap Kemlinthi-Tak Hargai Mega: Dia Taat dan Patuh

FX Rudy Bela Ganjar Dicap Kemlinthi-Tak Hargai Mega: Dia Taat dan Patuh

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Kamis, 02 Jun 2022 21:37 WIB
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy), Jumat (27/5/2022).
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy), Jumat (27/5/2022). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng)
Solo -

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan menyebut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 'kemlinthi' dan tidak menghormati Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo membela Ganjar terkait pernyataan Trimedya itu.

Rudy, sapaannya, menilai Ganjar adalah kader yang menghargai Megawati. Ganjar dinilai taat dan patuh dengan keputusan Megawati terkait Pilpres 2024.

"Nggak, Pak Ganjar ini sangat menghargai ketua umum. Kalau ditanya mau nyalon presiden, beliau tegas taat dan patuh pada ketua umum," kata Rudy saat dijumpai di kediamannya, Kamis (2/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudy pun membantah jika Ganjar disebut tidak memiliki prestasi. Menurutnya, Megawati tidak mungkin menugaskan kader yang tak berprestasi sebagai gubernur.

"Kalau Pak Ganjar tidak berprestasi nggak mungkin ditugaskan menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode oleh ketua umum. Itu indikatornya," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Sedangkan mengenai kedatangan Ganjar ke berbagai daerah, Rudy tidak menganggapnya sebagai safari politik. Sebab Ganjar bisa saja datang untuk memenuhi undangan.

"Beliau kan tidak cuma Gubernur Jawa Tengah, beliau juga Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada), bisa saja diundang dalam acara apa. Lihat saja undangannya," katanya.

Sementara terkait keaktifan Ganjar di media sosial, Rudy pun menilainya masih wajar. Sebab di zaman ini, bermedsos digunakan untuk laporan kegiatan sebagai pejabat publik.

"Gubernur ini kan membawahi 35 kota/kabupaten, tidak mungkin bisa menjangkau semua dalam satu waktu, makanya butuh medsos ini. Apalagi saat pandemi kemarin, semua serba daring. Sekarang eranya sudah berbeda," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari detikNews, Trimedya menyebut Ganjar terlalu gamblang menampilkan syahwat politik dengan melakukan sejumlah safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini.

"Ini kan kelihatan main semua, ke mana mana semua jalan ke Medan ke Makassar, ya kita ketawa-ketawa saja pada saat PON Papua ada yang teriak Ganjar... Ganjar... siapa orang Papua yang tahu Ganjar, kelihatan bener by design (sudah diatur), apalagi orang yang mengerti politik," kata Trimedya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/6).

"Dan bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati)," ucapnya.

Trimedya bahkan menyebut langkah Ganjar yang dinilai bermanuver untuk nyapres di 2024 sudah kelewat batas dan kemlinthi atau jika diartikan adalah sok atau congkak.

"Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai Gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab/kota, itu baru," ujar Trimedya yang juga Wakil Ketua MKD DPR ini.

Selain itu Trimedya juga menyebut tidak ada kinerja Ganjar selama menjabat jadi Gubernur Jawa Tengah. Ia kemudian membandingkan dengan Puan Maharani dengan track record mulai dari ketua fraksi PDIP DPR RI, menjadi menteri, hingga jadi ketua DPR RI.

"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi gubernur selain main di medsos, apa kinerjanya?" kata Trimedya.

"Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR kemudian sebagai gubernur selesaikan Wadas itu. Selesaikan rob itu, berapa jalan yang terbangun kemudian sekarang diramaikan kemiskinan di Jateng malah naik, tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan," tegas Trimedya.




(aku/ahr)


Hide Ads