Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo meminta agar rehabilitasi jembatan Jurug yang menghubungkan Solo dan Karanganyar ditunda hingga enam bulan. Permohonan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan kendaraan di Jembatan.
"Kita mengajukan penundaan pengerjaan hingga enam bulan, karena pengerjaannya berbarengan dengan rehabilitasi jembatan Mojo dan rel layang Joglo," terang Kepala DPUPR Nur Basuki kepada detikJateng, Selasa (31/5/2022).
Nur mengatakan jika rehabilitasi jembatan itu dikerjakan berbarengan dengan rehab di kedua lokasi tersebut dia khawatir akan terjadi kemacetan di sejumlah titik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di saat yang hampir sama, Joglo juga sudah mulai memindahkan angkutan kendaraan berat dari tol. Nanti akan cukup crowded dengan berbagai pengerjaan," ucapnya.
Nur menyampaikan rencana awal pengerjaan jembatan Jurug dan jembatan Mojo akan dikerjakan pada Juni. Namun, pihaknya baru mendapat persetujuan jika pengerjaan jembatan Jurug ditunda selama tiga bulan hingga September.
"Jurug sudah mundur 3 bulan, kami mintanya mundur 6 bulan. Karena antara Mojo dan Jurug itu jadi tempat bergantian, dan tidak bisa bareng (diperbaiki). Kalau ditutup semua kan aksesnya tinggal lewat ringroad (Mojosongo)," ucapnya.
"Pengerjaan jembatan Jurug juga multi years atau dua tahun, kalau Mojo kan hanya setahun anggaran saja," imbuhnya.
Nur menjelaskan, perbaikan jembatan Jurug akan dilakukan maintenance besar. Sehingga selama pengerjaan ruas tersebut harus ditutup.
"Kalau ditutup berarti kan maintenance besar, karetnya sudah terlalu lama, sehingga saat ada beban goyang," pungkasnya.
(ams/mbr)