Yenny Wahid Ziarah ke Makam Buya Syafii Maarif: NU Turut Kehilangan

Yenny Wahid Ziarah ke Makam Buya Syafii Maarif: NU Turut Kehilangan

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Sabtu, 28 Mei 2022 15:35 WIB
Yenny Wahid berziarah di makam Buya Syafii Maarif di Taman Taman Husnul Khotimah, Nanggulan, Kulon Progo, DIY, Sabtu (28/5/2022).
Yenny Wahid berziarah di makam Buya Syafii Maarif di Taman Taman Husnul Khotimah, Nanggulan, Kulon Progo, DIY, Sabtu (28/5/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Kulon Progo -

Zannuba Ariffah Chafsoh atau biasa disapa Yenny Wahid, ziarah ke makam Buya Syafii Maarif di Taman Husnul Khotimah, Kulon Progo. Anak kedua Gus Dur ini menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) turut kehilangan tokoh Muhammadiyah tersebut.

"Ini merupakan penghormatan terakhir kepada Buya Syafii Maarif dan sekaligus juga mengungkapkan secara langsung ucapan belasungkawa kepada keluarga, ucapan berdukacita, saya mewakili keluarga KH Abdurrahman Wahid juga teman-teman dari umat NU," ucap Yenny saat ditemui wartawan usai ziarah di Taman Husnul Khotimah, Dusun Dukuh, Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, DIY, Sabtu (28/5/2022)

"Tentunya ini merupakan kehilangan besar bukan cuman umat Muhammadiyah yang kehilangan, tapi juga kami dari NU dan seluruh umat Islam di Indonesia kehilangan sosok yang begitu bersahaja dan sosok yang rendah hati, tapi sangat kaya dalam pemikiran, sangat kaya dalam pengabdian, sangat kaya dalam komitmen untuk selalu memperbaiki Indonesia," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yenny Wahid berziarah di makam Buya Syafii Maarif di Taman Taman Husnul Khotimah, Nanggulan, Kulon Progo, DIY, Sabtu (28/5/2022).Yenny Wahid berziarah di makam Buya Syafii Maarif di Taman Taman Husnul Khotimah, Nanggulan, Kulon Progo, DIY, Sabtu (28/5/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

ADVERTISEMENT

Yenny mengatakan Buya Syafii Maarif akan selalu dikenang sebagai ulama teladan bagi masyarakat Indonesia. Baginya, Buya Syafii adalah sosok yang teguh dalam pendirian dan berani mengkritisi siapa pun demi kebaikan bersama.

"Buya Syafii Maarif kita kenang sebagai sosok ulama tauladan kita semua, orang yang begitu kuat dalam keyakinan, selalu dalam melalukan amar ma'ruf nahi munkar beliau berani mengkritisi siapa pun, dari mana pun tanpa pretensi apa-apa dengan penuh keikhlasan, dengan niatan untuk melakukan islah atau perbaikan di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

Karena itulah, wafatnya Buya Syafii Maarif menjadi merupakan kehilangan tidak hanya bagi warga Muhammadiyah, tapi juga seluruh Indonesia. Kiprahnya selama ini akan selalu dikenang.

"Jadi itulah yang bagi kami dari kalangan NU maupun dari keluarga KH Abdurahman Wahid sendiri beliau adalah sosok yang akan selalu kami kenang," ucapnya.

Diketahui, Ahmad Syafii Maarif atau karib disapa Buya Syafii Maarif wafat pada Jumat (27/5/2022) pagi di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, DIY. Cendekiawan muslim yang juga mantan Ketum PP Muhammadiyah ini meninggal karena penyakit jantung.

Almarhum Buya Syafii kemudian dimakamkan di Taman Husnul Khotimah, Dusun Dukuh, Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, DIY, pada sore harinya. Dipilihnya makam ini, sesuai dengan wasiat Buya Syafii Maarif sebelum wafat.




(rih/rih)


Hide Ads