Kapolri Melayat Buya Syafii: Yang Jadi Pesannya Harus Dilanjutkan

Kapolri Melayat Buya Syafii: Yang Jadi Pesannya Harus Dilanjutkan

Heri Susanto - detikJateng
Jumat, 27 Mei 2022 14:50 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melayat Buya Syafii Maarif di Masjid Gede Jogja, Jumat (27/5/2022).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melayat Buya Syafii Maarif di Masjid Gede Kauman, Kota Jogja, Jumat (27/5/2022). (Foto: Heri Susanto/detikJateng)
Yogyakarta -

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif wafat hari ini. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ikut hadir melayat dan menyampaikan rasa duka citanya.

"Tentunya kita semua kehilangan. Apa yang menjadi pesan kita lanjutkan," kata Sigit saat melayat Buya Syafii di Masjid Gede Kauman, Jogja, Jumat (27/5/2022).

Sigit mengungkap rasa kehilangannya atas wafatnya seorang tokoh bangsa yang meninggalkan banyak pesan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga yang ditinggalkan. Telah kehilangan tokoh bangsa yang selama ini memberikan pesan-pesan kepada kita semua," jelasnya.

Ia berharap semua pihak akan meneruskan dan melaksanakan pesan-pesan dari Buya Syafii Maarif hingga menjadi bangsa yang lebih baik.

ADVERTISEMENT

"Bangsa ini kita harapkan terus bisa lebih baik," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Buya Syaffi Maarif wafat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, pada pukul 10.15 WIB.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS PKU Muhammadiyah Gamping, Evita Devi Nur Rahmawati mengatakan Buya Syafii sudah dua kali dirawat karena serangan jantung.

Pertama pada Maret 2022 dan sempat pulang ke rumah. Kemudian serangan jantung kedua terjadi pada 14 Mei 2022.

Pada serangan jantung kedua ini, pihak RS berkoordinasi dengan tim dokter kepresidenan untuk merawat Buya Syafii. Berbagai tindakan berupa kateterisasi jantung dilakukan.

Tim dokter kemudian memutuskan untuk melakukan pengobatan yang optimal. Dalam perawatannya Buya Syafii sempat membaik. Namun, sejak tanggal 14 Mei hingga hari ini Buya masih belum pulang ke rumah.

"Namun semalam atau kemarin sore beliau mengeluhkan nyeri dada dan sesak napas kembali. Setelah kita evaluasi ternyata itu serangan jantung ulang lagi dan akhirnya kita lakukan tindakan yang di mana kita memang harus melakukan sesuai SOP. (Buya) Semalaman memang sudah mengeluhkan merasa tidak nyaman," jelasnya di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Sebelum meninggal, Buya Syafii Maarif pagi tadi mengalami henti jantung. Tim dokter pun melakukan penanganan selama satu jam dan denyut jantung Buya kembali. Akan tetapi, selang 40 menit kemudian Buya kembali mengalami henti jantung.




(sip/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads