Banjir rob masih menggenang di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah. Namun di sejumlah titik, terlihat banjir rob sudah surut.
Kades Sriwulan, Zamroni, mengungkapkan dampak dari banjir rob yang melanda wilayah desanya itu.
"Banjir rob untuk kali ini banyak sekali kerugian yang kami masyarakat rasakan. Yaitu yang pertama semua infrastruktur semuanya rusak," kata Zamroni saat ditemui di Balai Desa Sriwulan, Jumat (27/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu meliputi talut, jalan-jalan juga rusak, banyak rumah juga yang saat ini ambrol karena tanahnya menjadi amblas," sambungnya.
Zamroni menambahkan, barang elektronik warga juga mati, kendaraan ada yang terendam rob, termasuk juga dokumen dan surat-surat penting. Kendati demikian dirinya belum bisa menaksir kerugian seluruhnya.
![]() |
"Kemudian masyarakat itu semua barang elektroniknya semua mati, mesin kulkas, mesin cuci dan sebagainya. Kemudian ada kendaraan dan mobil yang tenggelam sehingga mereka saat ini bersusah payah untuk servis mobilnya. Dan, beberapa hal seperti ijazah, surat-surat penting itu tenggelam. Dan itu nanti kita akan memberikan kemudahan kepada masyarakat," terangnya.
"Untuk saat ini kami belum bisa menghitung, kami akan segera berkoordinasi dengan ketua RW dan ketua RT untuk menghitung kerugian masyarakat secara keseluruhan," lanjutnya.
Terkait kebutuhan masyarakat saat ini, Zamroni menyebut warga butuh bantuan sembako dan perbaikan talut secara permanen. Disebutnya, untuk talut tersebut melindungi tiga RW di kawasan padat penduduk.
"Yang pertama selain sembako, selain kebutuhan pokok itu ada aspek kesehatan. Kemudian disusul dengan infrastruktur yang saat sekarang itu rusak harus dikembalikan semula sesuai dengan fungsinya. Serta talut yang kemarin ambrol itu harus segera ada perbaikan secara permanen," ujarnya.
![]() |
Sementara itu, pantauan detikJateng di lokasi, sejumlah titik jalan yang aman dari banjir rob berubah menjadi tempat parkir kendaraan warga. Mobil dan sepeda motor di Desa Sriwulan nampak terparkir di jalan akses utama dekat jalan pantura. Jalan tersebut hanya berjarak puluhan meter dari jalan pantura. Sejumlah kendaraan terparkir bak pengungsian kendaraan sejak hari kedua banjir, Selasa (24/5).
"Iya, karena banjir ini cukup besar sehingga hanya ada satu tempat yang masih aman yaitu akses jalan utama. Dan itu digunakan masyarakat untuk mengungsikan mobil dan kendaraannya mereka yang sempat," imbuh Zamroni.
"Tapi banyak sekali mobil dan kendaraan yang masih tetap tenggelam," lanjutnya.
(rih/ahr)