Setelah sempat tertunda selama 2 tahun, Muktamar Muhammadiyah akhirnya digelar tahun ini. Muktamar tersebut akan dilangsungkan di Solo, 18-20 November mendatang.
Kepastian digelarnya muktamar ini disampaikan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad. Menurut Dadang, muktamar akan digelar dengan sistem campuran luring dan daring.
"Muktamar insyaallah diselenggarakan pada bulan November, tanggal 18 sampai 20 November di Surakarta. Kita sudah mundur dua tahun. Rencana semula adalah dengan blended, ada yang hadir 300 orang dan sisanya yang 2.700 di wilayah masing-masing," kata Dadang kepada wartawan di sela-sela seminar pra-muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah ke-48 di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Senin (23/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadang menjelaskan, muktamar ini mengangkat tema 'Memajukan Bangsa dan Mencerahkan Semesta'. Sejumlah kegiatan telah dilangsungkan seperti halnya seminar maupun persiapan-persiapan yang lainnya.
"Ya seperti ini (seminar pra-muktamar) dan persiapan-persiapan yang lain. Ada yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah, ada yang diselenggarakan oleh wilayah, daerah, cabang dan ranting," katanya.
Dadang menyebut, yang hadir dalam muktamar, hanya anggota Tanwir dan Ketua PDM, berjumlah sekitar 300 orang. Kemudian sisanya sebanyak 2.700 orang mengikuti acara dari daerah masing-masing.
"Semua peserta muktamar 3.000 orang. Sisanya 2.700 ini di daerah masing-masing memakai e-voting. Kita sudah persiapan, kalau nanti ini ternyata aman, mungkin PP akan (menyampaikan)," tuturnya.
"Kita zaman wabah, Muhammadiyah sangat berhati-hati dengan wabah. Iya, e-voting pertama. Dulu e-counting, sekarang e-voting. Baru pertama. Begitu selesai, sudah ada (hasilnya)," pungkas Dadang.
(aku/sip)