Lampu Merah Simpang Kalibanteng Terlama di Semarang, Ternyata Ini Alasannya

Lampu Merah Simpang Kalibanteng Terlama di Semarang, Ternyata Ini Alasannya

Afzal Nur Iman - detikJateng
Kamis, 19 Mei 2022 19:42 WIB
Ilustrasi Lampu Traffic Light (Lampu Merah)
Ilustrasi Traffic Light atau Lampu Merah. Foto: Ari Saputra
Semarang -

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang merespons meme lampu merah Simpang Kalibanteng terlama di Semarang yang jadi perbincangan warganet. Dishub menjelaskan mengapa durasi tunggu lampu merah di sana lebih lama.

"Di Simpang Kalibanteng itu ada 6 simpang. Pertama dari Jalan Abdulrahman Saleh. Jadi yang disebutkan di medsos itu dari Simpang Abdulrahman Saleh," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Penertiban Dishub Kota Semarang, Antonius Haryanto, saat dimintai konfirmasi, Kamis (19/5/2022).

Lampu merah yang dimaksud berada di dekat Museum Ranggawarsita. Waktu tunggu di sana bisa mencapai 307 detik karena durasi lampu hijau yang berbeda.

Lampu merah Jalan Abdulrahman Saleh memiliki durasi lampu hijau 25 detik, Pamularsih 35 detik, Jalan Siliwangi 152 detik, Jalan Sudirman 25, RE Martadinata 25, dan dari Bandara 10 detik.

"Tinggal menghitung, masyarakat tadi menunggu 307 detik untuk hijau, karena menunggu yang lain kan," katanya.

Hal itu bukan tanpa alasan. Atoni menjelaskan bila pihaknya memiliki sistem untuk mengatur lampu merah secara real time dengan sistem Automatic Traffic Control System (ATCS). Durasi waktu sudah diatur sesuai kebutuhan jalan.

"Rekayasa memperlancar, justru kita mengutamakan arus dominan yang perlu mana, jadi pakai perhitungan, nggak sembarangan lama," tambahnya.

"Jadi kita bisa melihat, real time jadi satu ruangan yang berisi monitor-monitor dengan kamera yang berada di simpang-simpang salah satunya yang berada di Simpang Kalibanteng," jelasnya.

Selama ini, jalan yang dianggap terpadat adalah Jalan Siliwangi sehingga mendapat prioritas. Pasalnya, jika di sana terjadi kemacetan hal itu bisa berdampak hingga di simpang sebelumnya.

"Kalau sesekali nggak ditarik atau nggak diutamakan dari arah barat itu ekor kepadatannya, antreannya di Simpang Kalibangeng itu kalau sudah sampai Simpang Hankman nanti crowded, ngunci di sana," jelasnya.

Antoni pun mengimbau agar masyarakat bersabar dan tidak mencoba untuk menerobos lampu merah. Sebab hal itu berbahaya.

"Imbauannya untuk bersabar karena untuk keselamatan. (Rekayasa dilakukan) Untuk bisa memastikan arus lalu lintas yang di simpang yang dimaksud bisa berjalan dengan normal, dengan baik, dengan lancar," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, lampu merah atau traffic light yang berada di simpang Kalibanteng, Semarang, jadi bahan pembicaraan di media sosial. Bahkan, muncul meme jika traffic light itu sebagai lampu merah terlama yang ada di Semarang.

Perbincangan warganet bisa dilihat pada postingan akun Instagram @aslisemarang yang diunggah Rabu (18/5). Meme itu berisi gambar sebuah lampu merah dan komentar lucu yang dilekatkan di gambar itu.

"Bangjo kono kuwi wingi ono bapak-bapak ngeterke anak SD keno abang, pas murup ijo, anakke wis SMP (Lampu merah di situ, kemarin ada bapak-bapak mengantar anak SD kena lampu merah, saat menyala hijau anaknya sudah SMP)," demikian isi tulisan itu seperti yang dilihat detikJateng, Kamis (19/5).

Berbagai komentar lucu terkait pengalaman warga juga turut membanjiri postingan tersebut. Hingga kini, ada ratusan komentar yang sudah tertulis di postingan tersebut.

Lalu, benarkah lampu merah Simpang Kalibanteng memiliki durasi paling lama di Semarang?

"Iya betul sekali," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Penertiban Dishub Kota Semarang, Antonius Haryanto saat dimintai konfirmasi, Kamis (19/5).




(rih/ams)


Hide Ads