Sapi Positif Penyakit Mulut-Kuku di Banjarnegara Bertambah Jadi 20 Ekor

Sapi Positif Penyakit Mulut-Kuku di Banjarnegara Bertambah Jadi 20 Ekor

Uje Hartono - detikJateng
Kamis, 19 Mei 2022 16:53 WIB
Kondisi pasar hewan di Desa Petambakan, Kecamatan Madukara, Banjarnegara ditutup sementara, Senin (16/5/2022).
Kondisi pasar hewan di Desa Petambakan, Kecamatan Madukara, Banjarnegara ditutup sementara, Senin (16/5/2022). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Banjarnegara bertambah. Saat ini, tercatat sapi yang positif PMK 20 ekor.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara Totok Setya Winarna menyebut, data sementara ditemukan 162 ekor sapi yang terindikasi terjangkit virus PMK. Sementara untuk yang dinyatakan positif bertambah menjadi 20 ekor sapi.

"Berdasarkan laboratorium kesehatan veteriner di Wates, ada 20 ekor sapi yang positif terjangkit PMK. Sedangkan yang indikasi mengarah ke PMK ada 162 ekor sapi dari 5 kecamatan di Banjarnegara," ujar Totok saat ditemui di kantornya, Kamis (19/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima kecamatan tersebut yakni di Kecamatan Banjarnegara, Wanadadi, Bawang, Purwanegara dan Banjarmangu. Ia meminta kepada peternak untuk segera melaporkan kepada satgas unit reaksi cepat jika terjadi ciri-ciri hewan ternak terkena penyakit mulut dan kuku.

"Dari data kami, awalnya itu di Desa Karangjambe Kecamatan Wanadadi dan Ampelsari Kecamatan Banjarnegara. Sekarang ditemukan di Desa Danaraja Kecamatan Purwanegara, Desa Kesenet Kecamatan Banjarmangu, dan Desa Gemuruh Kecamatan Bawang," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut, ciri-ciri awal hewan berkuku belah yang terindikasi terkena PMK yakni suhu badan tinggi, sering menggaruk-garuk dan nafsu makan turun.

"Di fase awal, ciri-cirinya itu nafsu makan turun, sering menggaruk-garuk dan suhu badannya tinggi. Bisa sampai 40 derajat (Celcius). Jika melihat ciri-ciri tersebut segera melaporkan ke satgas. Untuk dicek langsung ke kandang," terangnya.

Untuk antisipasi penularan penyakit mulut dan kuku, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menutup 9 pasar hewan selama 14 hari. Baik pasar hewan yang dikelola pemerintah daerah maupun pasar hewan kecil yang dikelola desa.

"Pasar hewan masih kami tutup. Kami terus turun ke peternak untuk melakukan sosialisasi. Harapan kami, peternak tidak panik, lapor untuk mendapat penanganan. Seperti pemberian vitamin hingga penyemprotan desinfektan kandang," imbaunya.

Totok juga mengingatkan kepada peternak untuk tidak menjual beli hewan ternak. Meskipun hewan ternak dalam keadaan sehat. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan virus PMK.

"Kalau sekarang, meski hewan ternak sehat jangan ada jual-beli dulu. Kita sosialisasi ini terus ke para peternak. Jadi pasar hewan kami tutup tidak serta melakukan jual-beli dari kandang ke kandang," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, semua pasar hewan di Banjarnegara ditutup selama 14 hari oleh Pemkab setempat. Upaya ini dilakukan menyusul ditemukannya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Banjarnegara.

"Mulai Senin 16 Mei 2022, semua pasar hewan di Banjarnegara ditutup. Baik yang pasar besar, maupun pasar-pasar kecil di seluruh wilayah di Banjarnegara," ujar Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin saat jumpa pers di rumah dinas Bupati Banjarnegara, Senin (16/5).

Penutupan pasar dilakukan selama 14 hari. Langkah ini dilakukan menyusul ditemukannya kasus PMK yang menyerang hewan ternak di Banjarnegara. Syamsudin menyebut, berdasarkan data sementara dari pemeriksaan di dua kecamatan di Banjarnegara terdapat 14 ekor sapi positif terjangkit PMK.

"Ada 14 ekor sapi yang positif terjangkit PMK di dua kecamatan. Yakni di Kecamatan Banjarnegara dan Wanadadi. Hasilnya sudah keluar. Sedangkan masih ada 126 ekor sapi yang suspek, dan hasil pemeriksaan belum keluar," sebutnya.




(rih/ams)


Hide Ads