Jumlah sapi berstatus suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Klaten terus meningkat. Dari semula hanya 15 ekor kini menjadi 33 ekor.
"Yang suspek ada 33 ekor. Ada 30 ekor di Kecamatan Kemalang dan di Kecamatan Jatinom 3 ekor," ungkap Bupati Klaten Sri Mulyani saat mengecek Pasar Hewan Prambanan, Kecamatan Prambanan, Selasa (17/5/2922).
Mulyani menjelaskan data terakhir, di Klaten ada 33 sapi yang suspek penyakit mulut dan kuku, dan 6 ekor terkonfirmasi positif. Sapi yang positif PMK tersebut ada di Kecamatan Kemalang, dan Karanganom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 6 yang PMK di Kemalang 4 ekor, dan Karanganom 2 ekor. Kondisinya baik dan sudah makan setelah dilakukan treatment dipisahkan, dirawat, diobati dan kandang disemprot sehingga tidak menular," jelasnya.
Secara umum, lanjut Mulyani, kondisi sapi yang suspek dan yang positif PMK terus membaik. Masyarakat diminta tetap tenang sebab persediaan obat mencukupi.
"Persediaan obat ada, lewat Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi, sudah diberikan lewat Dinas Pertanian Klaten. Yang harus segera itu adalah vaksin dari kementerian," ujarnya.
Mulyani melanjutkan, prosedur sudah diberlakukan bagi setiap sapi yang masuk Klaten yakni harus menjalani pemeriksaan dan hasilnya secara umum sehat. Selain itu kondisi pasar hewan juga tidak terdampak.
"Luar biasa pasar di sini (Prambanan) ramai, kurang lebih ada 400 ekor. PMK tidak terpengaruh, saya tadi dialog dengan para blantik dan PMK tidak mempengaruhi," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, salah satu pedagang sapi dari Kemalang, Muslim (60), mengatakan penyakit mulut dan kuku belum berpengaruh pada harga sapi. Meski harga sempat turun beberapa hari namun bukan gegara PMK.
"Hanya beberapa hari memang harga turun tapi bukan karena PMK tapi kelebihan stok karena pasar ramai. Kita minta pasar tidak di-lockdown," ucap Muslim.
Sementara itu, petugas Pengelola Kesehatan Ternak Besar dan Unggas Kecamatan Prambanan, Margito mengatakan jumlah ternak yang diperiksa 518 ekor. Semua dalam kondisi sehat.
"Semua kondisi sehat, tadi ada mobil berisi 6 ekor kita periksa intensif tapi ternyata sehat. Hari ini luar biasa ramai dan jumlah sapi yang datang lebih ramai dari hari biasa," kata Margito.
Baca juga: Balita di Pemalang Hilang Misterius |
Saat kunjungan ke Pasar Hewan Prambanan, Bupati Klaten didampingi asisten, staf ahli dan kepala dinas berdialog dengan pedagang sapi. Rombongan juga berkeliling melihat kondisi ternak.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak enam ekor sapi di Kabupaten Klaten dinyatakan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain itu ada 15 ekor sapi yang dinyatakan suspek penyakit tersebut.
"Klaten sampai dengan saat ini ada positif 6 ekor dan suspek 15 ekor. Tersebar di beberapa wilayah kecamatan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkab Klaten, Widiyanti, Minggu (15/5).
(rih/ams)