Sebanyak enam ekor sapi di wilayah Kabupaten Klaten dinyatakan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain itu ada 15 ekor sapi yang dinyatakan suspek penyakit tersebut.
"Klaten sampai dengan saat ini ada positif 6 ekor dan suspek 15 ekor. Tersebar di beberapa wilayah kecamatan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkab Klaten, Widiyanti pada detikJateng, Minggu (15/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widiyanti menjelaskan, sapi-sapi yang positif penyakit mulut dan kuku tersebut berasal dari tiga kecamatan. Antara lain dari Kecamatan Kemalang, Tulung dan Karanganom.
"Ada dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Kemalang, Tulung dan Karanganom. Sapi 6 ekor yang terkonfirmasi itu sudah diobati, kondisinya sudah membaik dan sudah mau makan," jelas Widiyanti.
Keenam sapi yang terkonfirmasi positif penyakit mulut dan kuku itu termasuk sapi di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom. Dia menyebut kondisi sapi tersebut sudah diobati dan saat ini sudah mau makan.
"Yang Tarubasan sudah membaik dan mau makan. Kita imbau peternak menjaga kebersihan kandang dan apabila ada ternak sakit segera laporkan sehingga segera bisa ditangani karena PMK bisa disembuhkan, "terang Widiyanti.
Terpisah, Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo menjelaskan beberapa langkah sudah diambil bersama DKPP. Jajaran Polres Klaten sudah diminta terjun ke masyarakat.
"Sejak PMK muncul kami sudah perintahkan jajaran untuk turun ke peternak sapi atau kambing dan ke pasar hewan di wilayahnya. Kami berikan pendampingan agar masyarakat paham apa dan bagaimana itu PMK serta langkah-langkah antisipasinya," ujar Eko pada detikJateng.
Eko mengimbau masyarakat untuk tetap tenang terkait PMK. Jika ada hewan yang terjangkit PMK masyarakat diminta segera melapor ke polsek terdekat atau dinas terkait untuk segera dilakukan pengobatan.
"Jika ada sapi sakit segera laporkan, bisa ke Polsek. Yang perlu dipahami, PMK ini tidak menular ke manusia, hanya menular pada hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau dan kambing dan jika ditangani dengan baik cepat sembuh," imbuh Eko.
Sebelumnya diberitakan, seekor sapi di Klaten positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Sapi milik warga di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom tersebut dinyatakan positif PMK berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
"Ya betul yang di Desa Tarubasan, yaitu sapi Pak Sajiman hasil PCR sudah keluar. Hasilnya positif PMK. (Tapi) Kondisi ternak saat ini (baik) sudah mau makan." kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Widiyanti kepada detikJateng, Sabtu (14/5).
(ams/ams)