Detik-detik Waisak 2022 di Lasem Rembang, Umat Buddha Doa Bersama-Tumpengan

Detik-detik Waisak 2022 di Lasem Rembang, Umat Buddha Doa Bersama-Tumpengan

Mukhammad Fadlil - detikJateng
Senin, 16 Mei 2022 14:13 WIB
Umat Buddha melakukan doa bersama di Kompleks Vihara Ratanavana Arama di Desa Sendangcoyo, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Senin (16/5/2022) pagi, sekitar pukul 11.15 WIB.
Umat Buddha melakukan doa bersama di Kompleks Vihara Ratanavana Arama di Desa Sendangcoyo, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada Senin (16/5/2022) pagi, sekitar pukul 11.15 WIB. (Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng)
Rembang -

Umat Buddha di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, melakukan tumpengan dan doa bersama, pagi ini. Hal ini dilakukan untuk menyambut detik-detik Trisuci Waisak 2022 atau 2566 Budhis Era (BE) yang berlangsung pada pukul 11.13.46 WIB.

Pantauan detikJateng di Vihara Ratanavana Arama, Desa Sendangcoyo, Lasem, umat Buddha tampak berbondong-bondong menuju ke vihara sambil membawa sejumlah makanan. Mereka berkumpul di dhammasala atau ruang ibadah di kompleks vihara untuk melakukan pembacaan paritta sekaligus doa bersama, sebelum prosesi meditasi dan tumpengan dimulai.

"Prosesi tumpengan yang digelar pada saat detik-detik Waisak dimaksudkan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan. Selain tumpengan, juga ada puja bakti pembacaan paritta, serta meditasi," kata Bhikkhu Piyadhiro Thera, tokoh agama di Vihara Ratanavana Arama saat ditemui detikJateng, Senin (16/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah-tengah doa bersama yang dipimpin oleh Bhikkhu Piyadhiro, disampaikan pesan Trisuci Waisak 2566 BE, yang bertema Moderasi Beragama Membangun Kedamaian. Dalam pesan itu, dijelaskan bahwa moderasi beragama sangat tepat diterapkan di tengah kehidupan dewasa ini, agar memberi kesempatan bagi umat Buddha dan umat beragama lain untuk melaksanakan agama masing-masing dengan sikap saling bertoleransi, sehingga terbangun kedamaian hidup antarumat beragama di Indonesia.

"Moderasi beragama menjadi kebutuhan untuk menemukan persamaan dalam perbedaan. Bukan mempertajam perbedaan dengan bersikap eksklusif. Moderasi beragama menjunjung nilai kemanusiaan dan menghadirkan keseimbangan pemahaman agama di tengah masyarakat," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, seluruh rangkaian kegiatan peringatan Trisuci Waisak sejak pagi hingga menjelang siang pukul 11.57 WIB berlangsung khidmat dan lancar. Prosesi ditutup dengan makan nasi tumpeng bersama-sama.

Sebelumnya, sejumlah umat Buddha di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, melakukan kirab gunungan hasil bumi, untuk memperingati Trisuci Waisak, pada Minggu (15/5) petang. Kirab dimulai pukul 17.20 WIB dari Vihara Ratanavana Arama, di Desa Sendangcoyo, Kecamatan Lasem dan keliling kampung sejauh satu kilometer, lalu kembali lagi ke lokasi kompleks vihara tepatnya di Candi Sudhammo Maha Thera.




(aku/ahr)


Hide Ads