2.022 Lampion Buatan Thailand Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur

2.022 Lampion Buatan Thailand Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur

Eko Susanto - detikJateng
Sabtu, 14 Mei 2022 14:25 WIB
Sejumlah Biksu menerbangkan lampion perdamaian saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Taman Lubini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2019). Pelepasan ribuan lampion itu merupakan simbol perdamaian serta menjadi rangkaian perayaan Tri Suci Waisak. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj.
Ilustrasi. Penerbangan lampion perdamaian saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Taman Lubini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Magelang -

Puncak perayaan Waisak 2566 BE di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan ditutup dengan penerbangan lampion, Senin (16/5) malam. Lampion yang akan diterbangkan rencananya sebanyak 2.022 buah, buatan dari Thailand.

Jumlah lampion yang akan diterbangkan 2.022 buah sama seperti angka tahun 2022. Penerbangan direncanakan akan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama pukul 19.30 WIB dan pukul 21.00 WIB.

"Kita rencana jumlahnya ada 2022, jadi kalau diterbangkan satu sesi lihatan crowded sekali. Jadi dibagi, jam 7.30 dan 9 (malam)," kata Ketua 2 DPD Walubi Jateng, Tanto Soegito Harsono, kepada wartawan di sela-sela 'Bhakti Sosial Perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2566 BE - 2022' di Candi Borobudur, Sabtu (14/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua 2 DPD Walubi Jateng, Tanto Soegito Harsono, di Magelang, Sabtu (14/5/2022).Ketua 2 DPD Walubi Jateng, Tanto Soegito Harsono, di Magelang, Sabtu (14/5/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Untuk penerbangan lampion tersebut bisa diikuti masyarakat umum. Warga bisa mendaftarkan diri ke panitia di lokasi.

"Umum (diikuti masyarakat umum). Kalau itu umum, masyarakat siapa pun boleh ikut, bebas. (Lampion ini buatan) Thailand," kata Tanto.

ADVERTISEMENT

Menurut Tanto, dimensi ukuran lampion satu meter. Nantinya satu lampion diterbangkan oleh empat orang.

"Itu (lampion bahan) katanya sejenis tisu. Jadi itu (diterbangkan) akan habis akan terbakar di udara nggak sampai turun tanah. Karena tisu itu mudah sekali terbakar," tuturnya.

Tanto menuturkan, lampion buatan Thailand ini pernah diterbangkan di Candi Borobudur saat perayaan Waisak tahun 2019.

"Ada perbaikan. Jadi kita setiap tahun, kita pelajari ini kekurangannya apa, nah masih kita perbaiki sehingga tahun-tahun berikutnya lebih baik. 2019 pakai ini. Sudah sering sih, sebelum-sebelumnya sudah pernah sih, cuman memang tiap tahun kita cari yang lebih baik. Kita perbaiki lebih baik," tuturnya.

Tanto menambahkan, makna lampion adalah pelita. Setiap manusia memiliki pelita kehidupan.

"Lampion itu kan pelita, jadi pelita itu setiap manusia dan kehidupan pasti kan ada pelita. Kita semuanya memanjatkan doa bisa semuanya lancar, semua sehat, semua rukun dan semua bahagia," pungkasnya.




(rih/rih)


Hide Ads