Ada Wabah PMK, Mentan Jamin Ketersediaan Hewan Kurban Idul Adha Aman

Ada Wabah PMK, Mentan Jamin Ketersediaan Hewan Kurban Idul Adha Aman

Jarmaji - detikJateng
Jumat, 13 Mei 2022 22:14 WIB
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Boyolali, Jumat (13/5/2022).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Boyolali, Jumat (13/5/2022). (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Boyolali - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menjamin ketersediaan hewan kurban saat Idul Adha mendatang. Meski ada wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di beberapa daerah di Indonesia, namun kebutuhan hewan kurban tersedia.

"Idul Adha, InsyaAllah semua akan kita persiapkan dengan baik bersama dengan pemerintah daerah dan provinsi. Tentu cadangan kita ada menghadapi itu (kebutuhan hewan kurban saat Idul Adha)," ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di Boyolali Jumat (13/5/2022).

Mentan menyatakan, kebutuhan hewan kurban hanya sekitar 5 sampai 10 persen. Sehingga kebutuhan tersebut masih bisa tercukupi.

"InsyaAllah tersedia. Ya tidak lebih dari 5-10 persen kan (kebutuhan hewan korban)," imbuh dia.

Mentan melakukan kunjungan kerja ke Boyolali dalam rangka penanganan penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak. Mentan dan rombongan diterima oleh Bupati Boyolali, M Said Hidayat dan Wakil Bupati, Wahyu Irawan di ruang Merbabu Kantor Bupati. Di sana, Mentan juga melakukan rapat koordinasi dengan 4 daerah di Jateng yang ditemukan ada paparan virus PMK.

Usai dari kantor Bupati, usai salat Jumat rombongan menteri pertanian melakukan kunjungan ke salah seorang peternak di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Mentan mengecek 15 sapi di Desa Singosari yang terjangkit virus PMK tersebut.

Menghadapi Idul Adha ini, dia menjamin wabah PMK tidak akan berpengaruh pada Idhul Adha. Karena produktivitas ternak bebas PMK ada.

"Kami jamin Idul Adha tidak ada pengaruhnya. Karena produktivitas ada, ternak sapi juga cukup yang dipotong paling 5-10 persen. Paling hanya 1,7 juta ekor untuk Idhul Adha. Diambil saja yang baik-baik. Jadi PMK tidak boleh mengusik Idhul Adha," katanya.

Lebih lanjut Syahrul Yasin Limpo menyatakan produksi susu sapi tidak terkontaminasi virus PMK. Sehingga susu sapi aman dikonsumsi.

"Semua susu yang ada tidak terkontaminasi, sama sekali aman susu kita. Yang paling penting juga, PMK ini tidak berbahaya pada manusia, dan daging sapi yang terkena PMK masih bisa dimakan. Kecuali jeroannya dan tentu saja yang terkontaminasi langsung dengan bakteri. Yang lain bisa dimakan," jelas dia.

Sehingga tidak perlu terjadi kepanikan yang berlebihan. Apalagi sampai terjadi panic selling. Menurut dia, meski ada wabah PMK namun produksi daging sapi juga tidak terpengaruh.


(sip/sip)


Hide Ads