Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meninjau sapi-sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Boyolali, Jawa Tenga. Dia menyatakan optimis wabah PMK akan bisa diatasi.
"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Pak Ganjar, para bupati, Bupati Boyolali. Bahwa PMK memang menjadi ancaman kita dan langkah-langkah serius sudah dilakukan oleh jajaran yang ada," ujar Syahrul Yasin Limpo, saat mengecek sapi-sapi yang terkena PMK milik warga di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jumat (13/5/2022) siang.
Menurutnya, penanganan itu bisa menggunakan kekuatan medis yang ada di peternakan. Penanganan yang dilakukan selama beberapa hari sudah menunjukkan hasil yang positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan langkah cepat penyuntikan vitamin dan antibiotik, sapi yang terkontaminasi PMK sembuh dalam waktu 4 hari.
"Di sini 15 yang terkena (PMK) ini semua sudah sembuh. Sebelumnya mereka ada yang tidak bisa berdiri, melernya banyak (liur dari mulut), sekarang melernya ada tapi tinggal sedikit dan kita sangat pede (percaya diri) kondisi ini bisa kita atasi dan ini fakta," kata Yasin Limpo.
Yasin Limpo juga menyatakan dalam penanganan wabah PMK ini pihaknya bekerja sama dengan TNI, Polri dan Kejaksaan. Mereka akan turun bersama dengan Satgas Nasional, Satgas Provinsi dan Satgas Kabupaten untuk menangani PMK pada hewan ternak warga.
"Tapi kita tidak boleh panik berlebihan, kita tetap meningkatkan kewaspadaan. Ada instruksi kita untuk semua jajaran Dirjen Peternakan dengan tentu provinsi dan kabupaten untuk siaga satu, 14 hari untuk mempersiapkan semua langkah yang terbaik," imbuh dia.
Dia juga mengklaim wabah PMK yang menyerang ternak warga baik di Aceh, Jawa Timur kondisinya juga sudah membaik.
"Karena kita punya Indonesia besar banget, ya memang kita konsentrasi yang memang sudah dianggap ada wabah secara nasional itu di Jawa Timur dan Aceh. Kemarin Aceh ternyata sudah seperti ini kondisinya (sudah banyak yang sembuh). Kita berharap. Memang kita belum cabut, ada wabah di situ, tapi kondisinya seperti yang kita lihat di sini. Di Jawa Timur dengan ibu Khofifah (Gubernur) yang gigih juga seperti itu," katanya.
"Intinya menghadapi ini tidak boleh diam, cepat bereaksi dan reaksinya lapangan, bukan statement di mana-mana. Kita turun tangani, suntikan vitamin, suntikan antibiotik yang ada, Minggu depan kita sudah keluar dengan vaksin yang ada," pungkas Yasin Limpo.
(ahr/sip)