Suspect Penyakit Mulut-Kuku Ditemukan di 2 Daerah Jateng, Mana Saja?

Suspect Penyakit Mulut-Kuku Ditemukan di 2 Daerah Jateng, Mana Saja?

Jarmaji - detikJateng
Kamis, 12 Mei 2022 21:18 WIB
Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Hariyanta Nugrah
Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Hariyanta Nugrah (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Boyolali -

Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi telah ditemukan di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Suspect penyakit ini ditemukan di dua daerah di Jateng yakni Klaten dan Pemalang.

"Ada di beberapa, jadi seperti di Rembang, Boyolali. Kemudian di Klaten juga sudah ada suspectnya, tapi belum ada hasilnya (laboratorium). Kemudian di Pemalang itu ada (suspect). Ya intinya ini sedang diambil sampelnya," kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Hariyanta Nugraha, di Boyolali Kamis (12/5/2022).

"Hasilnya masih menunggu konfirmasi dari Balai Besar Veteriner Wates yang memang untuk melakukan pengujian," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hariyanta menuturkan jumlah ternak yang dipastikan terpapar penyakit mulut dan kuku ini berjumlah puluhan ekor. Sementara beberapa di antaranya, masih suspect atau bergejala.

"Jumlahnya kita masih di bawah 50 (ekor) total di Jawa Tengah. Itu beberapa masih suspect, yang positif di Rembang 4 ekor juga sudah sembuh," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengapresiasi penanganan kasus penyakit mulut dan kuku di Boyolali yang bergerak langsung untuk me-lockdown kandang saat pertama ditemukan kasus. Kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan dan pengobatan serta pengawasan pada ternak yang terjangkit sehingga segera membaik.

"PMK itu bisa disembuhkan dan memang tidak berbahaya kepada manusia, tapi harus diwaspadai juga," ujar dia.

Untuk penanganan dan pengendalian PMK, lanjut dia, Pemprov Jateng juga telah meluncurkan program jogo ternak. Masyarakat diminta proaktif dan melaporkan pada petugas jika ditemukan indikasi atau gejala PMK pada ternaknya, sehingga dapat segera mendapatkan penanganan.

"Kami juga sudah ada unit respons cepat, dan instruksi penanganan PMK luar biasa. Jogo ternak sudah kita luncurkan untuk tiap ada gejala bisa langsung direspons. Ya kita tindakan preventif lebih diperlukan dan tentunya sosialisasi pada masyarakat melalui berbagai media kita lakukan," terangnya.

Dia menerangkan virus penyakit mulut dan kuku ini penyebarannya cepat. Namun penyakit ini masih bisa disembuhkan, sehingga masyarakat tidak perlu takut, namun tetap harus waspada.

"Penyakit ini masih bisa disembuhkan. Memang penyebarannya cepat tetapi kalau kita bisa mengawal dengan baik saya kira penyebaran bisa kita lokalisir. Tidak perlu takut, namun perlu waspada terkait dengan PMK ini. Semua masih bisa ditangani," pungkas dia.




(ams/sip)


Hide Ads