Kamis Pon 12 Mei 2022: Terang, Berwibawa dan Mencerahkan

Penanggalan Jawa

Kamis Pon 12 Mei 2022: Terang, Berwibawa dan Mencerahkan

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 12 Mei 2022 05:05 WIB
Celebrating success. Low angle view of excited young businessman keeping arms raised and expressing positive while standing outdoors with office building in the background
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/pondsaksit)
Solo -

Hari ini, Kamis (12/5/2022) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 10 Sawal 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Warigalit.

Weton (hari kelahiran) Kamis Pon memiliki neptu 15. Pada umumnya, pemilik weton ini multi talenta, suka menolong, tinggi cita-citanya, gemar mencari kemajuan lahir batin, hanya saja kadang-kadang timbul rasa curiga atau kurang mempercayai orang lain. Di samping itu dia juga suka pamer kekayaan dan kepandaian.

Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Srengenge. Wataknya terang, berwibawa dan mencerahkan. Sedangkan Pancasuda, Satriya Wirang. Luhur budinya tetapi sering mendapat malu atau dipermalukan orang sehingga kurang wibawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wuku Warigalit, lambang dewanya Sang Hyang Asmara, rupawan, menjadi bahan pembicaraan dalam suatu perhelatan, jika laki-laki cenderung ingin menikah lagi, keinginannya sulit dimengerti, enggan berkumpul dalam suatu pertemuan.

Pohonnya Sulastri, cantik atau rupawan, disenangi banyak orang. Burungnya Kepodhang, cemburuan, tak suka berkumpul dengan banyak orang. Menghadap candi, selalu prihatin dan cemburu. Wataknya di manapun bisa sukses. Jika sudah mempunyai keinginan akan diraihnya dengan sungguh-sungguh.

ADVERTISEMENT

Celakanya mudah tersangkut suatu perkara. Kala ada di atas, oleh karenanya selama tujuh hari pada wuku ini jangan memanjat atau beraktivitas yang menuju ke atas untuk urusan yang sangat penting.

Pada hari Kamis Pon di wuku ini waspadalah, karena termasuk hari taliwangke yang jatuh di Wuku Warigalit pada hari Kamis sehingga disebut Warigamis, jangan bepergian jauh, musuh sakti menghadang.

(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads