Seorang bocah perempuan asal Desa Kedungbokor, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mengalami kelainan pada bola matanya. Berawal dari kelilipan, mata bocah ini membengkak hingga bola matanya nyaris keluar.
Bocah perempuan bernama Raisya Khasanah (6) itu tampak terbaring lemas di bed RSUD Brebes. Tangannya diinfus. Sesekali bocah itu hanya mengangguk ketika diajak bicara. Terlihat kaki bocah itu dipenuhi lukisan henna yang menjadi pengalih rasa sakitnya. Sementara ibunya Tuniroh (27) mengipasi Raisya agar tertidur.
Bocah itu dibawa orang tuanya ke RSUD Brebes pada Sabtu (7/5) karena kesakitan. Ayah Raisya, Gunawan (34) menjelaskan penyakit yang dialami anaknya ini berawal dari rasa gatal kelilipan. Peristiwa itu, kenang Gunawan, terjadi pada 21 Februari 2021 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya seperti kelilipan, terus diucek-ucek pakai tangan. Katanya gatal. Terus lambat laun membengkak seperti ini," kata Gunawan, Senin (9/5/2022).
Selama proses pembengkakan itu, Gunawan sempat beberapa kali memeriksakan putrinya ke rumah sakit di Kota Tegal. Dokter pun menyarankan agar segera dioperasi. Namun, Gunawan yang seorang kuli bangunan ini tidak punya biaya.
Berbekal surat keterangan tidak mampu (SKTM), dia memberanikan diri membawa anaknya ke sebuah RS swasta. Namun, RS itu menolak dengan alasan tidak menerima pasien SKTM.
"Sering kasihan melihat anaknya nangis kesakitan. Akhirnya saya membuat SKTM untuk berobat, tapi pas mau masuk rumah sakit swasta itu ditolak. Alasannya tidak menerima pasien SKTM. Petugas itu menyarankan untuk dibawa ke RSUD Brebes," terang Gunawan.
Gunawan menyebut pihaknya belum bisa tenang meski putrinya itu dirawat di RSUD Brebes. Sebab, dari informasi yang dia terima, putrinya itu harus dirujuk ke RSUD Kariadi Semarang.
"Kata petugas harus dirujuk ke Kariadi. Tapi infonya dari Kariadi tidak menerima pasien SKTM. Untuk itu saya langsung mendaftarkan BPJS Raisya," sambung dia.
Raisya didaftarkan BPJS mandiri pada 6 Mei lalu dan baru bisa diaktifkan 14 hari sejak pendaftaran.
Terpisah, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Brebes dr Aries Suparmiati menjelaskan Raisya mengalami kanker pada bola matanya atau retinablastoma.
"Anak itu menderita retinablastoma," ujar Aries.
Aries tak mau berkomentar ketika ditanya soal penolakan dari RSUD Kariadi Semarang. Dia mengatakan pihaknya akan mengusahakan penanganan terbaik bagi Raisya.
"Sedang kita usahakan dibantu. Saya juga belum konfirmasi ke teman-teman. Sementara masih kita tangani dulu di sini, distabilkan dulu," terang dia.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Brebes, Muhtar menjelaskan penolakan terhadap pasien Raisya disebabkan karena miskomunikasi. Muhtar menjelaskan, RSUP Kariadi tetap menerima pasien meski menggunakan SKTM.
"Tidak ada penolakan. Info itu karena ada miskomunikasi. Kami sudah komunikasi dan siap menerima. Hanya saja, pasien ini belum dibawa karena akan ditangani dulu oleh RSUD Brebes," pungkasnya.
(ams/dil)