.webp)
Meski dilarang, warga tetap menerbangkan balon udara tanpa awak secara liar di Kota Pekalongan, Senin (9/5/2022) pagi. Tidak hanya itu saja, bunyi petasan bersahutan menggelegar di udara.
Balon-balon udara tersebut memang sebagian besar diberi petasan yang dirancang meledak di udara. Petugas kepolisian telah berupaya melakukan pencegahan agar warga tidak mengudarakan balon tanpa awak tersebut.
Petugas sejak pagi melakukan sweeping balon udara dan petasan ke titik-titik yang dicurigai. Namun, warga justru bermain petak umpet dengan petugas saat akan mengudarakan balon liar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga membubarkan diri saat petugas datang ke lokasi, namun saat petugas pergi, warga kembali lagi dengan perlengkapan untuk mengudarakan balon tanpa awak. Beberapa kali pula, petugas berhasil mencegah balon-balon udara ini terbang.
Kapolsek Buaran, Kota Pekalongan, Iptu Safrowi, mengatakan pihaknya bersama anggota Dalmas Polres Pekalongan Kota dan TNI keluar masuk perkampungan dan kebun untuk mencegah balon udara terbang liar.
"Sebetulnya, upaya sejak dini telah dilakukan dengan memberikan imbauan ke warga, tokoh agama, untuk membantu melakukan sosialisasi bahayanya balon udara dan petasan," kata Safrowi kepada detikJateng, Senin (9/5).
Dijelaskan Safrowi, warga tidak saja mengudarakan balon udara, namun memberi ekor balon dengan petasan dan meledak di udara.
"Balon sangat membahayakan pesawat udara, listrik, perumahan, pengguna jalan. Apalagi untuk balon saat ini diembelin-embelin mercon (petasan). Kita sudah menyisir sejak pukul lima, tapi ada saja yang lolos. Warga mengudarakannya dengan sembunyi-sembunyi dan kucing-kucingan dengan kita," jelasnya.
 Marak balon udara terbang liar di Kota Pekalongan, Senin (9/5/2022). Balon udara juga diberi petasan. Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
Namun, upaya petugas tidak sia-sia. Sebagian balon udara yang akan diterbangkan berhasil dicegah petugas. Beberapa balon yang hampir saja terbang dan berekor petasan berhasil diamankan.
"Kita berhasil mengamankan belasan balon yang siap mengudara, juga petasan berbagai ukuran," tambah Safrowi.
Barang bukti tersebut akan dikirim ke Mapolres Pekalongan Kota.
 Marak balon udara terbang liar di Kota Pekalongan, Senin (9/5/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng |
Sebelumnya, Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standarisasi AirNav, Bambang Rianto, saat menghadiri acara Ballon Attraction Kota Pekalongan 2022, Minggu (8/5), menyebut sejak lebaran kemarin pihaknya menerima laporan sebanyak 28 balon udara terbang liar.
"Sampai sejauh ini balon liar masih banyak, AirNav dapat datanya dari laporan penerbangan dari udara, pilot report, sampai sejauh ini ada 28 laporan dari penerbang yang bertemu atau melihat balon di udara," jelasnya.
Dijelaskan Bambang, keberadaan balon udara tanpa awak hingga sampai di area lalu lintas penerbangan sangat membahayakan pesawat terbang.
"Ini kalau terjadi sesuatu pesawat berhadapan dengan balon (liar) dan terjadi accident, Indonesia pertaruhannya. Bayangkan kalau keluarga kita ada di pesawat itu. Mari kita bersama-sama menjaga keselamatan udara, saya terima kasih pada warga dan komunitas balon," kata Bambang.
(rih/mbr)
