Keberadaan balon udara liar dilaporkan masih mengganggu penerbangan di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). AirNav menerima laporan total ada 28 balon udara yang menganggu pilot.
"Sampai sejauh ini balon liar masih banyak, AirNav dapat datanya dari laporan penerbangan dari udara, pilot report, sampai sejauh ini ada 28 laporan dari penerbang yang bertemu atau melihat balon diudara," kata Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standarisasi AirNav, Bambang Rianto, usai menghadiri acara Ballon Attraction Pekalongan 2022, Minggu (8/5/2022).
Bambang menyebut puluhan balon udara itu terpantau di wilayah udara Semarang, Pekalongan dan Jogja.
"Wilayahnya sekitaran Semarang, Pekalongan, Jogja, masih sering didapati. Pergerakan balon udara kan juga bergantung arah angin ya jadi tidak bisa kita kontrol," ungkapnya.
Dia menyebut jumlah balon liar yang meneror penerbangan semakin hari makin berkurang jumlahnya. Dia mencontohkan pada periode 2017-2018 ditemukan sekitar 70 balon udara yang mengancam penerbangan.
"(Balon liar) Ini jauh lebih turun dibanding tahun 2017 dan 2018, yang mencapai 70-an. Tahun depan harapannya zero balon," harapnya.
Bambang berharap dengan adanya festival balon udara tambat ini, ke depan tak ada lagi balon liar yang menganggu penerbangan. Pihaknya pun rutin melakukan sosialisasi terkait Permenhub No PM 40 Tahun 2018, tentang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat.
"Dengan kegiatan balon tambat ini, saya apresiasi, satu untuk menjaga tradisi budaya balon, yang kedua untuk menjaga keselamatan dan keamanan wilayah udara di Indonesia. Ini kalau terjadi sesuatu pesawat berhadapan dengan balon (liar) dan terjadi accident, Indonesia pertaruhannya. Bayangkan kalau keluarga kita ada di pesawat itu," kata Bambang.
"Mari kita bersama-sama menjaga keselamatan udara, saya terima kasih pada warga dan komunitas balon," pungkasnya.
Simak Video "Balon Mata-mata Milik China Akhirnya Ditembak Jatuh Militer AS"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)