Jalur wisata di Klaten rawan macet selama masa libur Lebaran Idul Fitri 1443 H. Sat Lantas Polres Klaten menyiapkan skenario arus lalu lintas di beberapa objek wisata di antaranya Candi Prambanan dan Girpasang.
"Objek wisata untuk jalur-jalur keluar masuk, baik di Girpasang kawasan umbul dan Prambanan sudah kita buat sistem keluar masuk kendaraan maupun pengaturan. Satu arah keluar masuknya," papar Kasat Lantas Polres Klaten AKP Muhammad Fadhlan pada detikJateng, Selasa (3/5/2022) siang.
Fadhlan menjelaskan polisi menyiapkan antisipasi di tiga lokasi. Antara lain wisata gunung di Girpasang, wisata air dan candi Prambanan sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Girpasang satu arah keluar masuknya. Untuk kawasan umbul di kecamatan Tulung dan Polanharjo akan kita tutup jika sudah penuh, lalu kita alihkan," jelas Fadhlan.
Untuk kawasan Candi Prambanan, terang Fadhlan, semua kendaraan akan diarahkan keluar ke arah utara. Sementara itu kendaraan yang akan ke Jogja dialihkan ke utara melalui Cangkringan.
"Di Prambanan arah Jogja kita arahkan lewat Cangkringan dan arah Solo lewat Manisrenggo. Keluar ke utara semua, untuk masuk ya depan pos pam," lanjut Fadhlan.
Di Girpasang, sambung Fadhlan, juga akan diberlakukan satu arah. Disiapkan jalur memutar sehingga tidak bertemu dan macet.
"Girpasang itu ada arus nanti memutar satu arah sehingga tidak ketemu karena jalannya sempit. Khusus kawasan umbul tidak memungkinkan satu arah, bisanya hanya buka tutup," kata Fadhlan.
Rambu untuk penunjuk arah, kata Fadhlan sudah dipasang. Sat Lantas sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk skenario tersebut.
"Sudah, untuk koordinasi sudah kita lakukan saat rapat lintas sektoral. Baik dengan TWC, paguyuban wisata, Dinas pariwisata tentang berbagai hal, termasuk parkir," jelasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten Sri Nugroho mengatakan sesuai ketentuan PPKM level 2, objek wisata bisa beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen.
"Semua objek dibuka dengan kapasitas 50 persen. Durasi kunjungan dua jam dan sistem buka tutup diterapkan untuk mengantisipasi jumlah pengunjung," jelas Nugroho pada detikJateng.
Baca juga: Gempa Darat M 2,1 Guncang Bantul |
(sip/sip)