Puskesmas Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, digeruduk warga hingga Sabtu (30/4/2022) dini hari. Gegaranya, puskesmas itu menolak meminjamkan mobil ambulans untuk Danang Eko (47), warga Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno, yang mendadak jatuh dan pingsan usai bermain bulu tangkis. Akhirnya, korban meninggal di UGD RS. Begini kronologinya.
Ketua RT 2 RW 8 Desa Jabung, Unung Setiawan, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (29/4) malam sekitar pukul 21.15 WIB. Usai mengantar pesanan nasi goreng, Unung dicegat warga. Dia diminta warga untuk meminjam mobil ambulans.
"Saat lewat depan gedung serbaguna (tempat bermain bulu tangkis), saya dipanggil warga dan teman-teman almarhum. Saya diminta pinjam mobil ambulans," kata Unung kepada detikJateng di rumah korban usai upacara pemakaman, Sabtu (30/4).
Malam itu juga Unung ke Puskesmas Gantiwarno dan menemui dokter jaga untuk meminjam ambulans. Kepada dokter jaga itu, Unung menjelaskan bahwa korban sudah dalam kondisi kritis.
"Dokter jaganya langsung omong, alatnya di sini (Puskesmas), prosedurnya juga tidak boleh. Saya mau balik ketemu (petugas) jaga malam plus sopir Puskesmas, saya mintai tolong juga nggak berani, alasan prosedurnya tidak bisa," jelas Unung.
![]() |
Padahal, Unung berujar, malam itu ada dua mobil ambulans di parkiran Puskesmas Gantiwarno. Karena permintaan tolongnya ke puskesmas ditolak, Unung kembali ke gedung serbaguna.
"Saya jelaskan ke warga, tidak boleh (pinjam mobil ambulans). Terus ada yang inisiatif mau dibawa estafet dengan digotong. Tapi kemudian datang anak pak mantri," papar Unung.
Saat datang ke gedung serba guna, anak pak mantri itu belum membawa mobil. "Anaknya pak mantri pulang lagi, ambil mobil dan (korban) dibawa ke RSJD (Dr. RM, Soedjarwadi Klaten)," ujar Unung.
"Saat diangkat ke RS (korban) sudah lemas, karena jarak (waktu) dari kejadian (setelah pingsan hingga dibawa ke RS) agak lama. Sebab, sempat pinjam (mobil ambulans) dua kali ke puskesmas," jelas Unung.
Selain tidak mau meminjamkan mobil ambulans, Unung mengatakan, puskesmas juga tidak mengerahkan tim medis untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban. "Tidak ada (petugas puskesmas) yang ke gedung untuk mengecek kondisi korban. Padahal jaraknya dekat,'' kata Unung.
Unung menambahkan, sebelum dirinya diminta tolong warga untuk meminjam mobil ambulans, sudah ada dua warga yang puskesmas. Namun, upaya dua warga mencari pertolongan ke puskemas itu juga kandas.
"(Sebelumnya) Sudah ada yang datang dua orang untuk pinjam mobil, untuk membawa korban. Dibilang dokter jaga bahwa tidak ada sopir, juga (soal) prosedur. Padahal sudah dijelaskan kondisi emergency dan warga bingung menangani," pungkas Unung.
Sebelumnya diberitakan, Puskesmas Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah diprotes masyarakat. Warga beramai-ramai mendatangi puskesmas karena emosi lantaran tidak boleh meminjam mobil ambulans.
"Kejadiannya tadi malam, emosi kami tak terbendung karena mau pinjam ambulans puskesmas untuk membawa warga kami ke RS agar segera dapat tindakan medis tidak diperbolehkan," kata Kades Jabung, Gantiwarno, Pramono Hadi Pramono kepada detikJateng.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Cahyono Widodo, mengaku telah mengambil tindakan atas kejadian itu. "Tadi malam sudah kita tindaklanjuti ke kepala puskesmas. Saat kejadian yang jaga shift kebetulan wanita semua, sehingga tidak berani," kata Cahyono kepada detikJateng, hari ini.
(dil/dil)