Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunggah postingan naik kereta api bersama warga menuju Semarang, hari ini. Ganjar mengenang pengalaman mudik bergelantungan di kereta api.
Hal itu diungkapkan Ganjar ketika tiba di stasiun Tawang Semarang. Ia melepas mudik gratis dari Pemprov Jateng yang berangkat dari Jakarta menggunakan KA Tawang Jaya. Ia memuji pelayanan kereta api sudah baik dan pemudik menikmati.
"Menarik, ramai walau tidak seheboh 2019. Tapi menyenangkan. Banyak warga bisa mudik naik kereta bareng. Gojekan di dalam," kata Ganjar di stasiun Tawang, Jumat (29/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian bercerita soal kenangannya mudik naik kereta. Ganjar tidak menyebut kapan peristiwanya, namun ia mengatakan pernah ikut berdesakan bahkan sempat bergelantungan dengan satu kaki tidak menyentuh lantai kereta.
"Dulu penuh saya pernah satu kaki gini (mengangkat kakinya) gantian. Saking penuhnya masuk lewat jendela. Tolietnya juga elek (jelek), mambu (bau). Hari ini bersih. Dulu tidur yang lewat di atas kita coro (kecoa). Sekarang bersih. Menurut saya perubahan KAI dahsyat," ujarnya.
Selain itu Ganjar juga mengenang banyaknya dagangan asongan yang bisa masuk. Dulu saat kereta berhenti di stasiun penumpang bisa turun mencari makanan, begitu pula Ganjar.
"Sekarang sudah ndak ada ya. Dulu di Cirebon punya langganan. Pas berhenti kita lari cari nasi yang ada wadernya, enak banget itu. Perubahan manajemen dan kebersihan berpengaruh ke pedagang," jelas Ganjar.
Ganjar juga sempat mengunggah kegiatannya menemani pemudik naik kereta api itu ke akun instagramnya. Ia menanyakan kepada netizen punya kenangan apa di kereta api.
"Pulang ke Semarang naik kereta api sekalian menyapa para pemudik. Sebagian dari mereka juga peserta mudik gratis yang difasilitasi Pemprov Jateng. Kamu punya kenangan apa dengan kereta?," tanya Ganjar.
Ternyata pertanyaan itu banyak ditanggapi netizen. Salah satunya akun Dendy Wahyu Setyo Budiharto yang mengaku pulang kampung dari Semarang ke Randublatung saat masih sekolah.
"Sering pulang kampung dari Semarang ke Randublatung pakai transport Kereta Api dan juga begitupun sebaliknya pada waktu masih duduk di bangku sekolah SMAN 5 Semarang dulu antara tahun 1989-1992 !" tulis Dendy.
"Teringat dulu waktu pedagang blm di larang berjualan di kereta Pak... Kita bisa kulineran khas daerah masing" tiap kereta berhenti di stasiun.misalnya di gambrengan terkenal dg pecelnya yg enak, di brebes ada telur asin yg mantap dll. Pokoknya takkan terlupakan," tulis akun Lara Bidara.
Bagi pembaca detikJateng yang ingin berbagi informasi atau cerita menarik seputar mudik Lebaran 2022, silakan kirim ke email infojateng@detik.com. Mohon sertakan nomor kontak yang bisa dihubungi oleh redaksi detikJateng.
(aku/aku)