Kunjungi Wonogiri, Puan Disambut Seratusan Kethek Ogleng

Kunjungi Wonogiri, Puan Disambut Seratusan Kethek Ogleng

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Selasa, 26 Apr 2022 21:08 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani disambut penampilan kesenian Kethek Ogleng di Lapangan Desa Gendayakan, Paranggupito.
Ketua DPR RI Puan Maharani disambut penampilan kesenian Kethek Ogleng di Lapangan Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri. Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Wonogiri -

Kedatangan Ketua DPR RI Puan Maharani di Lapangan Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, disambut Kethek Ogleng dan Reog, Selasa (26/4/2022). Di Gendayakan, Puan meresmikan keran air bersih.

Setelah turun dari mobil, Puan mendekati para penari Kethek Ogleng itu. Ia menyaksikan seni pertunjukan asli Wonogiri itu sekitar sepuluh menit. Puan juga menyempatkan foto bersama para penarinya.

"Penari Reog dan Kethek Ogleng ini sekitar 100 orang lebih. Penampilnya seniman se-Wonogiri. Kethek Ogleng itu asli Wonogiri. Yang main Kethek Ogleng ada yang masih pelajar," kata Sukatno, penanggung jawab paguyuban Reog Singo Haldoko asal Desa Ketos, Paranggupito.

Selama ini, kesenian Kethek Ogleng dikenal sebagai kesenian asli Wonogiri. Para penari yang menggunakan kostum kera itu menyajikan pertunjukan dengan mengandalkan kelincahannya.

Puan Maharani yang mengunjungi pelosok selatan Kabupaten Wonogiri itu terlihat cukup terhibur dengan pertunjukan tersebut.

"Saya tadi naik mobil ke sini jalannya kecil, naik-turun. Janjinya (Bupati) tahun ini akan diperbaiki. Tadi (Bupati) sudah bilang biayanya Rp 6,4 Miliar," kata Puan. Dalam peresmian keran air bersih itu, Puan mengimbau warga agar berhemat dan memakai air secukupnya.

Ketua DPR RI Puan Maharani disambut penampilan kesenian Kethek Ogleng di Lapangan Desa Gendayakan, Paranggupito.Ketua DPR RI Puan Maharani disambut penampilan kesenian Kethek Ogleng di Lapangan Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri. Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, sebanyak 506 kepala keluarga (KK) di 11 dusun di Desa Gendayakan kini sudah bisa menikmati air bersih melalui sambungan rumah (SR).

"Tinggal putar keran, sudah mengalir air bersih. Sudah bisa menarik air dari hidran umum (HU) ke SR. Dari awal kami menggandeng pakar, ahli, dan akademisi untuk memetakan titik atau lokasi yang bisa dimanfaatkan air bakunya," ungkap Bupati yang akrab disapa Jekek itu.

Joko berujar, proses penyediaan air bersih di Wonogiri selatan memakan waktu lama. Sejak 2017, sumur yang diuji atau dibor ada yang gagal dan berhasil. Dana yang digelontorkan dari awal hingga sekarang mencapai Rp58 Miliar.

"Penyediaan air bersih ini bukan hanya di Gendayakan. Fokus kami se-Paranggupito yang mengalami kekeringan. Memang belum 100 persen, baru sekitar 80 persen," ujarnya.

"Sumber air utamanya di Banyu Towo dan Banyu Waru. Kalau di HU sudah oke. Nanti kalau debit airnya sudah mencukupi segera kami dorong ke SR. Sehingga bisa segera 100 persen kebutuhan air bersih di Wonogiri selatan bisa tercukupi," imbuh Joko.




(dil/ahr)


Hide Ads