.webp)
Keraton Kasunanan Surakarta menggelar peringatan malem selikuran atau malam 21 Ramadan, hari ini. Peringatan dilakukan dengan melakukan kirab ting yang membawa sejumlah lentera.
Kirab dimulai pukul 21.00 WIB dari Keraton Kasunanan Surakarta. Sejumlah abdi dalem keraton berjalan membawa lampu ting dan seribu tumpeng kecil untuk dibawa ke Masjid Agung Surakarta.
Selama perjalanan sekitar 500 meter, sejumlah abdi dalem membaca selawat. Mereka juga diiringi alunan gamelan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba di masjid, utusan Raja Keraton Kasunanan Surakarta memerintahkan ulama keraton untuk memimpin doa. Usai prosesi, abdi dalem membagikan 1.000 tumpeng kepada masyarakat yang hadir.
Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dani Nur Adiningrat, mengatakan kirab malem selikuran ini digelar sebagai penanda masuknya sepertiga bulan terakhir Ramadan.
"Ini merupakan tugas Keraton Kasunanan Surakarta sebagai penerus dinasti Mataram Islam. Kirab ini sebagai penanda masuknya sepertiga malam terakhir bulan Ramadan," kata Dani usai kirab.
"1.000 tumpeng ini juga sebagai wilujengan atau meminta doa keselamatan untuk semuanya, baik Keraton Kasunanan Surakarta maupun Nagari Republik Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Agung Surakarta, HM Muhtarom, mengatakan lampu ting yang dibawa abdi dalem memiliki makna cahaya bulan. Diharapkan agar umat Islam bisa memperoleh keutamaan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan ini.
"1.000 tumpeng ini maknanya ialah seperti jumlah 1.000 bulan dalam Lailatul Qadar. Kemudian lampu ting adalah cahaya ampunan dari Allah. Dengan harapan agar kita semua mendapat kebaikan malam Lailatul Qadar," pungkasnya.
(bai/sip)
