Rumah Sakit (RS) Al Hidayah, Boyolali membenarkan sempat menerima pasien dengan luka kena tembak di bagian perut. Pasien tersebut ditinggalkan begitu saja oleh yang mengantarkan.
"Jadi betul kemarin sore (Selasa, 19/4) sekitar jam setengah 5 sore, kami kedatangan pasien dengan luka di perut," kata Humas RS Al Hidayah Boyolali, Agung Susilo, saat dimintai konfirmasi detikJateng, Rabu (20/4/2022).
"Kami mengindikasikan, dari dokter yang merawat kemarin, yang menerima pasien tersebut, bahwa diperkirakan luka kena tembak. Itu baru diperkirakan ya. Karena memang belum ada pemeriksaan lebih lanjut karena waktu tidak ada penanggung jawab dan identitas pasien juga tidak ada. Sementara pasien diajak komunikasi, tidak bisa diajak komunikasi," terang Agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RS Al Hidayah, lanjut Agung, tidak bisa melakukan pemeriksaan sampai dengan sedetail itu, karena keterbatasan alat dan waktu yang pendek. Sementara identitas pasien juga tidak ada.
"Jadi kami belum bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut, karena untuk pemeriksaan lebih lanjut harus ada persetujuan minimal dari keluarga," ujarnya.
Pasien tiba di IGD RS Al Hidayah sekitar pukul 16.30 WIB dengan diantar mobil. Ada dua orang yang turun dari mobil menggotong pasien. Setelah pasien dibawa masuk, pengantar meninggalkan rumah sakit. Kondisi pasien saat tiba di IGD dalam kondisi sadar namun lemah.
Pasien tidak membawa identitas. Saat diajak komunikasi oleh dokter yang merawatnya, pasien tersebut juga diam saja. Karena kesulitan mengorek identitas pasien dan luka yang dialami diduga kena tembak, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Polres Boyolali.
"Karena kesulitan kami untuk mengorek identitas pasien, akhirnya saya berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dengan Polres Boyolali. Akhirnya dari Polres Boyolali datang ke sini," imbuh dia.
"Kondisi pasien saat datang ke rumah sakit sebenarnya masih dalam keadaan sadar tapi posisinya lemah. Jadi tensinya juga masih normal. Tapi memang pasien ini entah tidak mau berbicara atau memang menahan sakit tidak mau bicara kita kesulitan. Karena saat ditanya, kebetulan saya juga mendampingi dokter yang menanyakan identitas, hanya diam. Tidak memberi jawaban apa pun," lanjut dia.
"Pasien ini membawa HP, tapi tidak bisa kita buka juga karena dikunci. Jadi kami kesulitan, akhirnya kami berkoordinasi dengan pihak berwajib, dengan Polres Boyolali itu. Akhirnya dari Polres Boyolali yang menindaklanjuti terkait itu, kami hanya menangani sebatas medisnya saja," sambung Agung.
Dalam penanganan pasien ini, disebutkan Agung, RS Al Hidayah hanya mengatasi pendarahannya saja. Karena luka di perut pasien itu terus mengalami pendarahan. Karena untuk melakukan tindakan lebih lanjut, harus menunggu persetujuan pihak keluarga.
"Jadi selama dalam perawatan kami dari jam setengah 5 sore sampai setengah 9 malam itu kan kita pasang monitor, itu denyut jantung kita pantau, semua masih dalam kondisi normal," terangnya.
Sekitar pukul 20.30 WIB, pasien dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo, setelah ada pihak keluarga yang datang. Saat dirujuk, juga dikawal petugas dari kepolisian.
"Pada saat kami membawa dengan ambulans ke RS Moewardi itu dengan pengawalan dari kepolisian," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bripda D, anggota Polres Wonogiri yang ditembak tim Resmob Polresta Solo di Sukoharjo saat ini dirawat di RSUD dr Moewardi, Solo. Dari informasi yang diperoleh, sebelum ia sempat dirawat di RS Al Hidayah Boyolali.
"Bripda D sudah dipindahkan ke (RS) dr Moewardi Solo," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy, Rabu (20/4).
(mbr/rih)