Jumlah pemudik yang pulang ke Wonogiri pada momen Idul Fitri tahun ini diprediksi mencapai 300 ribu orang. Sejumlah persiapan digeber untuk menyambut lonjakan pemudik ini.
"Prediksinya pemudik yang akan tiba di Wonogiri nanti sekitar 300.000 orang," kata Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, setelah memimpin Rakor Persiapan Menghadapi Hari Raya Idul Fitri 2022 Kabupaten Wonogiri di Setda Kabupaten Wonogiri, Senin (18/4/2022).
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh ada sekitar 21 juta pemudik akan memasuki wilayah Jawa Tengah pada momen lebaran 2022. Dari jumlah itu, 10 persen atau sekitar 2,1 juta pemudik akan menuju ke Karesidenan Surakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Karesidenan Solo ini kan ada tujuh kota dan kabupaten. Jika ada sekitar 2,1 juta pemudik yang ke Solo berarti rata-rata ada 300.000 pemudik yang tiba di setiap daerah, termasuk Wonogiri," ungkap dia.
Setyo mengatakan saat ini beberapa pemudik sudah ada yang tiba di Wonogiri. Namun, diprediksi pemudik mulai datang banyak di Wonogiri pada sekitar 28-30 April 2022. Puncak kedatangan pemudik diprediksi sekitar dua hingga tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Kami siap menghadapi kedatangan pemudik. Baik dari sisi infrastruktur kesehatan termasuk vaksinasi, infrastruktur untuk moda transportasi hingga kesiapan kebutuhan barang pokok," ujar dia.
Menghadapi 300.000 pemudik yang bakal tiba di Wonogiri nanti, Setyo memastikan stok kebutuhan pokok aman. Hingga kini fluktuasi harga kebutuhan barang pokok di Wonogiri tidak tinggi.
"Ketersediaan bahan pokok bisa aman sampai lebaran. Karena dibantu juga saat ini petani sedang panen. Jadi tidak khawatir. Ada laporan juga atau pemantauan dari berbagai wilayah," kata Setyo.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM dan Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati. Menurutnya ketersediaan bahan pokok masyarakat selama momen lebaran terjamin.
"Terutama ketersediaan minyak goreng kami pastikan aman. Saat ini kami terus melakukan pendistribusian ke pasar dan bekerjasama dengan pedagang, ini yang kategori curah. Kalau minyak goreng kemasan atau premium ketersediaan untuk lebaran cukup," jelasnya.
Dihubungi secara terpisah, Koordinator Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Purwanto, mengatakan berdasarkan rapat koordinasi yang dilakukan bersama Forkopimda dan OPD Kabupaten Wonogiri, akan ada posko di Terminal Giri Adipura Wonogiri. Posko itu didirikan untuk memantau mobilitas kaum boro yang mudik menggunakan bus.
Pemantauan pemudik, kata dia, dilakukan bersama dengan Dinas Perhubungan Wonogiri. Namun ia belum mengetahui secara pasti kapan Dishub Wonogiri atau Pemkab Wonogiri memulai melakukan pemantauan di posko.
"Kalau anggota terminal biasanya mulai H-7 mulai melakukan pemantauan di posko. Tapi nanti lihat perkembangan data penumpang dulu, bisa saja h-10 sudah mulai. Kalau petugas terminal kan standy selama 24 jam. Jumlah petugas terminal ada 57 yang siap bertugas saat momen mudik," pungkas Agus.
(aku/sip)