Seorang pengusaha asal Grobogan, Joko Suranto, merogoh kocek hingga miliaran rupiah untuk membangun jalan di kampung halamannya demi mudik lebaran. Crazy rich Grobogan itu mengenang mobilnya pernah terperosok lumpur gegara jalan rusak.
"Dulu saat pulang mudik mobil saya sempat terperosok ke lubang berlumpur, mobil didorong orang banyak. Bahkan mobil baru juga rusak sampai parah," kata Joko kepada detikJateng, Minggu (17/4/2022).
Padahal saat itu, lanjutnya, jalannya sudah ia uruk pakai pasir, batu dan bahkan sudah diratakan. Namun karena hujan dan jalan yang dilalui sudah bertahun-tahun tak dibangun pemerintah, jadi jalan pun sudah banyak lubang, lumpur dan rusak parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu guna mengurangi kerusakan jalan dan agar ia bisa pulang kampung, saat itu dirinya pun mencoba untuk membangun ala kadarnya dengan menambal lubang yang ada.
"Belasan tahun jalan tak dibangun jadi rusak parah. Maka dari itu awalnya saya menambal sulam jalan apa adanya. Malah dulu anak saya bilang kalau mau pulang ke rumah kakung (kakek) jalannya selalu rusak. Sampai akhirnya beberapa tahun ini pembangunan masif dari pemerintah sudah tampak baik, dari belasan kilometer yang rusak kini hanya tersisa sekitar dua kilometer," jelasnya.
Peran keluarga
Karena yang rusak tersisa sedikit, ia pun mencoba melakukan berbagai cara dari pengajuan ke Pemerintah Desa, Kecamatan bahkan Kabupaten. Perbaikan ini pun terasa usai keponakannya yang duduk di bangku DPRD Kabupaten mengajukan perbaikan jalan sesuai program pemerintah pusat yang masif membangun infrastruktur.
Sehingga, sisa jalan yang belum dibangun yakni 1,8 kilometer dimusyawarahkan Joko ke keluarga besarnya.
"Melalui musyawarah keluarga besar kita sepakat membangun jalan 1,8 km ini untuk dibeton total. Kakak saya yang baru saja pensiun Polri, kakak saya yang jadi Kepala Desa dan keponakan saya yang di DPRD Kabupaten berperan dalam pembangunan. Tanpa mereka perizinan pembangunan CSR betonisasi jalan tak akan bisa. Maka peran kakak dan saudara saya ini juga besar baik membantu tenaga, administrasi sampai bea juga," papar Joko.
Dari kantong pribadinya dia membangun jalan sepanjang 1,8 kilometer dengan lebar 4,5 meter senilai Rp 2,8 miliar.
"Ini bagian dari perjalanan dan bersyukur sudah diberikan kesempatan berbagi. Karena sebelumnya saya juga menuai perjalanan hidup yang bisa sekarang ini," imbuhnya.
(rih/ahr)