Sosok pengusaha asal Grobogan, Joko Suranto, menjadi buah bibir usai merogoh kocek miliaran rupiah untuk membangun jalan kampung demi kelancaran mudik. Siapa sangka, Joko membangun bisnisnya dari nol bahkan dirinya sempat berprofesi sebagai penjual koran.
"Banyak perjalanan bisnis saya dari nol yakni jualan koran sampai saya merantau keluar kota hanya berbekal uang ratusan ribu dan tiga set pakaian saja. Tapi perjalanan itu membuat saya semangat sampai sekarang," kata Joko Suranto kepada detikJateng, Jumat (15/4/2022).
Joko bercerita, pengalaman itu dia rasakan saat duduk di bangku kuliah. Saat itu, dirinya menempuh pendidikan sebagai calon sarjana hukum di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tahun 1988. Untuk membantu memenuhi biaya studi, dirinya nekat bekerja sebagai penjual koran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai akhirnya ia pun lulus dan menjadi pegawai di salah satu bank. Mulai meniti karier, Joko membagi pengalaman saat dirinya memberangkatkan haji kedua orang tuanya.
"Dari proses keberangkatan almarhum orangtua saat haji itu membuat saya tercengang. Kedua orangtua saya berseri dengan indah. Lantas saya duduk di sebuah taman menghadap ke kiblat, ijinkan saya ya Allah untuk memberangkatkan haji," ungkap Joko yang kini menjabat sebagai Ketua REI Provinsi Jawa Barat ini.
![]() |
Dari doa itu, lanjutnya, Joko mencoba keluar dari zona nyaman dan mengambil spekulasi untuk berbisnis. Berawal dari bisnis kecil-kecilan hingga akhirnya memberanikan diri membangun perusahaan perumahan.
Berbekal hutang bank dan kepercayaan, ia pun meniti karier pengembang perumahan. Sampai akhirnya perumahan elite pun ia miliki.
"Dari situ saat perekonomian perusahaan kami sehat, kami memberangkatkan haji karyawan kami. Dari situ saya belajar lagi dan mencoba membantu apapun itu untuk melihat keindahan sejati dari hati," ucap Joko.
Bisnisnya yang semakin berkembang tak menyurutkan niatnya untuk berbagi. Bahkan perusahaan yang ia bangun pun kini memiliki tagar #jangantakutberbagi.
"Tidak semua bantuan itu harus berujung materi. Ada solusi yang bisa dicari dengan tangan dan otak kita. Maka jangan takut berbagi seperti tagar perusahaan kami," tegas Joko
Joko bersyukur diberikan kesempatan untuk membangun jalan sepanjang 1,8 kilometer, meski harus merogoh biaya Rp 2,8 miliar. Jalan yang diperbaiki Joko merupakan jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Welahan, Desa Jetis dan Desa Ngampu, Kecamatan Karangrayung, Grobogan.
Jalan ini juga tepat berada di depan rumah saudara-saudara Joko Suranto dan rumah kenangan semasa kecilnya dari kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia.
"Saya senang melihat warga yang kini berantusias menikmati jalan baru. Saya harap jalan ini berguna terlebih bisa meningkatkan perekonomian warga yang mayoritas petani," ucap Joko.
"Saya juga bersyukur kepada Allah karena diberikan kesempatan untuk berbagi, semoga berguna dan terima kasih semua saudara saya yang memberikan suport untuk bersama membangun jalan desa ini," harapnya.
(aku/aku)