Hari ini, Minggu (17/4/2022) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 15 Pasa 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Kurantil.
Weton (hari kelahiran) Minggu Pon atau Ngahad Pon memiliki neptu 12. Pada umumnya, pemilik weton ini kaya ilmu, banyak keinginan, dan dapat menjadi penerang hati orang lain.
Pangarasan pada weton ini adalah Aras Kembang. Artinya gampang tampa sihing panggedhe 'mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan'. Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang, terlebih memesona terhadap lawan jenisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Pancasuda, Bumi Kapetak, bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.
Wuku Kurantil, lambang dewanya Bathara Langsur, gelap hati dan kaku. Mengesampingkan air, wataknya cenderung ke hal yang negatif seperti berselingkuh. Sering kurang percaya diri dan kurang bersahaja.
Gedhongnya terguling di tanah, sifatnya terlalu boros tidak bisa hidup hemat. Pohonnya ingas, wataknya iri hati tak dapat dinaungi.
Burung slinditan, cenderung tak mau diam, selalu aktif. Rizkinya tak bisa ajeg, sebentar kaya sebentar miskin.
Lambangnya burung gagak yang mati tua, bahayanya jika jatuh ketika memanjat. Kala ada di bawah. Selama tujuh hari pada wuku tersebut jangan menggali tanah ataupun beraktivitas ke bawah.
Pada hari Ahad Pon di wuku ini secara umum kurang baik untuk beraktivitas dalam hal yang penting. Namun baik untuk keperluan meminang atau melamar wanita.
(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)
(aku/aku)