Hari ini, Sabtu (16/4/2022) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 14 Pasa 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Wukir.
Weton (hari kelahiran) Sabtu Pahing memiliki neptu 18. Pada umumnya, pemilik weton ini mempunyai kelebihan multi talenta, berwibawa dan berpengaruh serta disegani banyak orang. Akan tetapi kadang juga mudah terkejut.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Geni. Ada kecenderungan temperamental, emosional, mudah marah dan naik pitam (tapi cepat dapat dikendalikan), dan juga pemberani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Pancasuda, Satriya Wibawa, mendapatkan kewibawaan dan keluhuran.
Wuku Wukir, lambang dewanya Bathara MahayΓͺkti. Berwatak prihatin, air di jembangan ada di bawah, sifatnya rendah hati. Gedhong di depan, memperlihatkan kekayaannya. Pohonnya nagasari, tampan rupawan bicaranya enak didengar, diakui eksistensi pengabdiannya, disenangi atasannya.
Burungnya manyar, tak dapat dilebihi yang lain. Gunungnya letaknya menyamping, dimanapun harus mengatur/memimpin. Gambarannya seperti gunung, dilihat dari jauh elok, jika didekati tampak jelek dan terjal, wataknya, gampang di luar sulit di dalam. Namun murah sandang pangan dan dermawan serta pandai.
Lambangnya seperti binatang hutan yang lapar, aralnya dianiaya. Kala ada di tenggara, selama wuku Wukir berlangsung (7 hari) jangan ke arah tersebut.
Pada hari Sabtu Pahing di Wuku ini tidak baik untuk bepergian, tetapi bayi yang dilahirkan pada hari ini ada keberuntungan berpotensi membawa rezeki.
(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)
(aku/aku)