Seorang pengusaha asal Grobogan membangun jalan di kampung halamannya demi bisa mudik lancar dan membantu warga setempat. Seperti apa progres proyek jalan tersebut.
Pantauan detikJateng, Jumat (15/4/2022), dari sepanjang 1,8 km yang dibangun sudah hampir rampung dibangun. Namun masih ada satu unit truk molen yang berada di lokasi dan beberapa pekerja dengan alat manualnya.
Selain itu tampak ada banyak warga yang berada di sekitar jalan itu. Ada yang sekedar menonton pembangunan jalan, ada yang bersantai di badan jalan yang sudah kering semennya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mumpung jalan baru dan belum dibuka umum. Jadi kami bersantai sejenak di bawah rindangnya pohon," ujar salah seorang warga Desa Jetis, Sriati, kepada detikJateng, Jumat (15/4/2022).
"Syukur dan alhamdulillah jalannya sudah dibeton bagus. Jadi tidak becek, berlubang, dan berdebu lagi," lanjut dia.
Jalan ini merupakan penghubung tiga desa yakni Desa Tlawah, Jetis dan Ngampu. Pantauan detikJateng hari ini, tak hanya duduk-duduk santai atau rebahan di jalan, bahkan warga berencana menggelar buka puasa bersama di sepanjang jalan baru ini untuk syukuran.
Diwawancara sebelumnya, Joko Suranto, mengungkap jalan di desanya yakni Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, sudah 20 tahun lebih tidak diperbaiki secara maksimal.
"Dari situ saya lihat bahwa jalan ini kalau hujan rusak parah. Bahkan saat saya pulang pun kesulitan untuk menuju ke lokasi rumah kelahiran saya. Karena ada persetujuan bersama tiga saudara saya, maka kami pun memutuskan untuk membangun jalan penghubung tiga desa," kata Joko Suranto kepada detikJateng, hari ini.
Pengusaha real estate sekaligus REI Provinsi Jawa Barat ini bercerita, jalan di kampung halamannya selama ini rusak parah, berlumpur, berlubang dan berbatu. Sehingga dia selalu kesulitan melaluinya setiap pulang kampung.
Dari kantong pribadinya dia membangun jalan sepanjang 1,8 km dengan lebar 4,5 meter senilai Rp 2,8 miliar.
(sip/aku)