Tim gabungan yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian Dan Peternakan serta Labkesda hingga kepolisian melakukan inspeksi mendadak (sidak) makanan di Pasar Tradisional Sido Makmur, Blora, siang ini.
Dalam inspeksi tersebut mereka membeli beberapa bahan makanan untuk dijadikan sampel pemeriksaan di laboratorium.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Edy Widayati menjelaskan terdapat 14 makanan yang diperiksa di laboratorium. Hasilnya, ada 3 bahan makanan yang diketahui menggunakan zat pewarna buatan.
"Mulai dari kerupuk warna-warni, kerupuk pentil dan krecek merah, kami temukan tiga di antaranya mengandung Rhodamin B," kata Edy Widayati, Selasa (12/4/2022).
Menurutnya, Rhodamin B merupakan pewarna buatan yang biasa digunakan untuk produk tekstil. Pewarna ini sangat tidak aman untuk digunakan sebagai pewarna makanan.
Penggunaan pewarna tekstil untuk makanan berisiko menyebabkan kerusakan organ, di antaranya hati dan ginjal serta menyebabkan kanker.
Meski begitu, lanjutnya, pihaknya tidak memberikan sanksi kepada pedagang yang menjualnya.
"Kami memberikan penyuluhan kepada pedagang untuk tidak lagi menjual barang-barang tersebut," kata Edy.
Meski begitu, dia berjanji akan memberikan sanksi yang lebih tegas jika pedagang masih tetap menjual produk yang sama. "Barang akan ditarik untuk tidak diedarkan lagi," tegasnya.
Selain di Pasar Sido Makmur, tim gabungan juga melanjutkan sidaknya di beberapa pasar lain, yaitu Pasar kecamatan Kunduran dan Jepon. Rencananya, kegiatan serupa juga akan dilakukan di pasar modern.
(ahr/ams)