Malam-malam Puluhan Reog Gelar Aksi di Jalanan Solo, Bikin Kemacetan!

Malam-malam Puluhan Reog Gelar Aksi di Jalanan Solo, Bikin Kemacetan!

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Minggu, 10 Apr 2022 00:53 WIB
Pentas reog di Jalanan Solo
Pentas reog di Jalanan Solo. (Foto: Istimewa)
Solo -

Puluhan pemain reog turun ke jalanan Kota Solo memprotes langkah Malaysia yang mengklaim reog sebagai budaya asli mereka. Aksi tersebut disambut antusias masyarakat hingga memenuhi Jalan Ir Juanda, Jebres, Solo, Sabtu (9/4/2022) malam.

Aksi protes dilakukan oleh Paguyuban Reog Solo Raya. Ada 20 dadak merak atau topeng reog yang dimainkan oleh sejumlah pemain.

Banyaknya masyarakat yang ingin menonton pentas reog itu membuat Jalan Juanda macet. Pengguna jalan pun terpaksa berjalan perlahan saat melintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu peserta aksi dari paguyuban Reog Solo Bhirawa, Rahmat, yakin bahwa reog merupakan budaya asli Indonesia. Dia pun berharap UNESCO tidak meloloskan pengajuan Malaysia.

"Reog ini resmi dari Indonesia. Harapannya UNESCO bisa menilai bahwa reog itu masuk kultur Indonesia," kata Rahmat kepada wartawan, Sabtu (9/4/2022).

ADVERTISEMENT

Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang turut menyaksikan aksi reog itu meminta pemerintah agar tidak tinggal diam terkait rencana Malaysia tersebut.

"Ini salah satu bentuk protes kepada Mendikbud dan Menteri Pariwisata, karena reog warisan budaya Indonesia, sehingga tidak bisa diklaim negara manapun, apalagi Malaysia. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan," kata Rudy.

Selama menjabat sebagai Wali Kota Solo, Rudy mengaku terus memberi perhatian pada budaya reog yang dikenal berasal dari Ponorogo itu. Bahkan dia mengaku pernah menjadi pemain reog.

"Dulu saya (saat jadi Wali Kota Solo) tiap RW saya beri reog. Dulu saya juga pemain reog, jadi tahu," pungkasnya.




(mbr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads