Cerita Warga Usir Ribuan Kelelawar dalam Rumah Kosong Magelang

Cerita Warga Usir Ribuan Kelelawar dalam Rumah Kosong Magelang

Eko Susanto - detikJateng
Sabtu, 09 Apr 2022 15:57 WIB
Rumah kosong yang sempat dihuni ribuan kelelawar di Dusun Pojok, Desa Pucang, Kecamatan Secang.
Rumah kosong yang sempat dihuni ribuan kelelawar di Dusun Pojok, Desa Pucang, Secang, Magelang. Foto: Eko Susanto/detikjateng.
Magelang -

Ribuan kelelawar bersarang di sebuah rumah warga di Dusun Pojok, Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Warga sekitar pun berupaya mengusir ribuan kelelawar tersebut.

Salah satu warga, Siti Solikhah (60), mengatakan ribuan kelelawar itu menempati sebuah rumah kosong persis belakang rumahnya. Keberadaan koloni hewan nokturnal itu terungkap setelah keluarga Siti curiga pada suara berisik di belakang rumahnya.

"Awalnya suami bilang, delok ngisor (lihat ke bawah). Masya Allah, ternyata banyak sekali kelelawarnya," kata Siti saat ditemui di lokasi, Sabtu (9/4/2022).

Ribuan kelelawar tersebut diperkirakan datang ke rumah kosong itu sejak sebulan lalu. Siti berujar, kelelawar itu selalu mengeluarkan bunyi berisik tiap menjelang sore hingga malam.

"Bikin takut dan risih. Bagaimana caranya mengusir, kalau membunuh (kelelawar) nggak berani. Pada bingung, anak saya lalu share di YouTube atau IG. Lapor ke pemadam (kebakaran), katanya belum pernah menangani kelelawar," tuturnya.

Bakar Ban untuk Mengusir

Salah satu warga lain, Prajoko Waliyono, mengatakan kedatangan ribuan kelelawar itu membuat resah warga karena suara berisik dan bau kotorannya. Sejak Kamis (7/4) lalu, warga sekitar berupaya mengusir kelelawar itu dengan cara membakar ban bekas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga resah dengan suara dan kotorannya. Akhirnya dioprak-oprak (diusir paksa). Dibakar ban, diasap," katanya.

Menurut Prajoko, ribuan kelelawar tersebut menempel di usuk atau tulang rusuk atap yang terbuat dari dari baja ringan dan dinding.

"Menempel dinding di atas banyak, ribuan. Plafon warnanya hitam saking banyaknya. Sudah dua hari dioprak-oprak, sekarang tinggal sedikit," tutur Prajoko. Dia menduga kelelawar tersebut pindahan dari daerah lain.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads