.webp)
Video pasangan remaja bermesraan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah beredar viral di media sosial. Seperti apa lokasi yang berada di kompleks Perumahan Paraduta, Desa, Kwayangan, Kecamatan Kedungwuni itu?
Kawasan perumahan itu bentunya satu baris rumah-rumah yang berjajar. Di depan deretan rumah pada komplek itu, terdapat jalan perumahan yang langsung berbataan dengan lahan kebun ilalang. Suasana pada pagi hari tadi memang tampak sepi.
Namun warga mengatakan biasanya lokasi itu ramai dengan anak-anak saat siang atau malam karena dekat dengan tempat mengaji. Kursi kayu di tempat itulah yang menjadi lokasi kedua remaja yang viral bermesraan. Namun kursi itu kini tampak sudah tidak ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, lokasinya di bawah iyup-iyupan (tempat berteduh) seperti tenda itu. Tadi kursinya sudah tidak ada, mungkin sudah disingkirkan dan dibuang agar tidak dimanfaatkan lagi," kata Kadus 1, Sri Ningsih, kepada detikJateng, Kamis (7/4/2022).
Sebagian besar rumah di kompleks itu telah penuh penghuni. Bahkan ada beberapa warga yang sudah menegur pasangan ABG itu agar tak bersikap tak pantas di tempat umum. Namun keduanya masih saja membandel. Peristiwa itu terjadi pukul 07.30 WIB pagi tadi. Keduanya pun baru meninggalkan lokasi sekitar pukul 08.30 WIB.
"Jadi ibu R ini merasa risih dengan aksi keduanya. Rumah ibu Rini tidak jauh di lokasi itu. Sudah beberapa kali mencoba mengusir, tidak berhasil. Alhasil agar ada bukti aksi kedua remaja di foto di rekam," kata Sri.
Dari informasi yang diterima Sri Ningsih, mulanya ada empat remaja yang duduk-duduk di kursi tersebut. Keempat remaja itu terdiri dari tiga wanita dan seorang pria.
Diduga mereka beristirahat di bangku itu setelah berjalan-jalan pagi. Namun, tidak berapa lama kemudian dua anak lainnya pergi sehingga hanya tinggal pasangan remaja yang akhirnya terekam bermesraan.
"Bu R telah berupaya mengusir. Namun keduanya tetap asyik. Apa karena ibu-ibu ya, jadi dianggap angin lalu. Karena risih, akhirnya difoto untuk menjadi bukti ada aksi tidak lantas di lokasi itu," pungkas Sri Ningsih.
(sip/ams)
