Bikin Kumuh! Sampah Kiriman Dikeluhkan Warga Kampung Nelayan Tambakrejo

Bikin Kumuh! Sampah Kiriman Dikeluhkan Warga Kampung Nelayan Tambakrejo

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 06 Apr 2022 19:16 WIB
Sampah kiriman dari laut di Kampung Nelayan di Tambakrejo, Tanjung Mas, Semarang, Rabu (6/4/2022).
Sampah kiriman dari laut di Kampung Nelayan di Tambakrejo, Tanjung Mas, Semarang, Rabu (6/4/2022). (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Semarang -

Kampung Nelayan di Tambakrejo, Tanjung Mas, Semarang dihadapkan dengan masalah sampah kiriman dari laut. Warga berharap agar ada perhatian dari pemerintah.

"Ini sebenarnya bukan buangan sampah (tetapi) kiriman sampah, setiap malam," kata Ketua RT 05/RW 16, Tambakrejo, Tanjung Mas, Semarang, Alfiyah, saat ditemui di lokasi, Rabu (6/4/2022).

Pantauan detikJateng di lokasi hari ini, terlihat tumpukan sampah sudah ada di permukiman warga. Tumpukan sampah itu, nampak berada di samping jembatan yang menghubungkan Kampung Nelayan dan RT 05/RW 16 Tambakrejo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebanyakan sampah merupakan sampah-sampah plastik dan botol yang sulit terurai. Selain itu, ada juga beberapa bambu dan kayu di atas tumpukan sampah.

Sampah kiriman itu, disebut sudah menumpuk sejak setahun belakangan. Sampah, menumpuk di samping jembatan yang menghubungkan kampung nelayan dengan permukiman di RT 05/RW 16.

ADVERTISEMENT

"Ini mulai menumpuk gini karena dibendung. Kalau ini nggak dibendung, kita nggak bisa lewat. Mau lewat ke mana, jalan semua rusak," kata Alfiyah.

Sampah itu sendiri berada di sebelah utara Kampung Nelayan. Sampah, berada di muara dan meluas menutupi permukaan air. Posisinya, hanya berjarak beberapa meter dari pemukiman warga.

Pemerintah, kata dia, juga tak hanya berdiam diri. Sampah beberapa kali diangkut oleh petugas namun kembali hadir dan menumpuk setelah beberapa saat.

"Dulu pernah mas diambil sama petugas-petugas lah," lanjutnya.

Warga sendiri merasa terganggu dengan adanya sampah ini. Bahkan, warga juga sempat melakukan kerja bakti untuk mengurangi volume sampah di muara itu.

"Mesti mengganggu lah, satu, pandangan. Nggak enak disawang (dipandang), kayak kumuh ya," lanjutnya.

Alfiyah sangat berharap permasalahan sampah ini juga menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Menurutnya, masalah sampah ini harus diselesaikan secara bersama antara warga dan pemerintah.

"Pemerintah kabeh (semua) juga nggak bisa ya, warganya juga harus sadar, tapi kan setidak-tidaknya ada perhatian lah," ujarnya.




(sip/ams)


Hide Ads