Tanggul tembok yang memisahkan Sungai Ngawonggo dengan jalan di Desa Lemahireng, Kecamatan Pedan, Klaten, ambrol sepanjang sekitar 30 meter. Warga sekitar pun menutup jalan di tepi sungai karena sebagian tergerus tanggul sungai yang ambrol.
"Sementara ditutup untuk pengaman jalan. Daripada ada kendaraan besar lewat dan longsor lebih berbahaya," kata warga Desa Lemahireng, Suryadi, kepada detikJateng, Senin (4/4/2022).
Menurut Suryadi, penutupan hanya jalan di tepi sungai dan kendaraan dialihkan ke tengah kampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penutupan sudah minta pertimbangan dengan kepala desa. Kerusakan terbaru di barat jembatan belum dicek, tapi yang timur jembatan sudah dicek Pak Camat," ujarnya.
Tanggul di selatan desanya itu, lanjutnya, ada yang terletak di Desa Lemahireng dan Kaligawe. Lokasi merupakan wilayah perbatasan dua desa.
"Sini wilayah Desa Lemahireng dan timur sudah Desa Kaligawe. Tanggul sebelah timur jembatan dibangun tahun 2007 tapi yang barat jembatan belum lama," jelasnya.
Sementara itu, Staf Operasional dan Pengendalian Balai Besar Sungai Wilayah Bengawan Solo (BBSWBS), Doni Suyono menjelaskan tim balai sudah mengecek ke lokasi. Diketahui tanggul yang ambrol sekitar 30 meter.
"Kita hari ini sudah cek, nanti kita laporkan untuk perbaikan menunggu. Panjang tanggul sekitar 30 meter yang ambrol," kata Doni di lokasi.
Pantauan detikJateng, penutupan jalan dilakukan mulai simpang tiga perbatasan Desa Lemahireng dan Kaligawe. Jalan aspal ke arah kawasan industri Kecamatan Ceper itu ditutup dengan bambu.
Di dekat jembatan dipasang rambu satu arah dan dipasang batang bambu. Pengguna jalan harus masuk ke tengah kampung untuk melintasi lokasi.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Boyolali, Sri Winoto menjelaskan kerusakan tanggul Sungai Ngawonggo sudah dicek. Tetapi kewenangan perbaikan ada di BBSWBS.
"Kita sudah laporkan dan koordinasikan tadi malam karena tanggul terus ambrol. Kewenangan ada di BBSWBS," jelas Winoto kepada detikJateng di kantornya.
Sebelumnya diberitakan, tanggul tembok yang memisahkan Sungai Ngawonggo dengan jalan di Desa Lemahireng, Kecamatan Pedan, Klaten, ambrol. Tembok sepanjang 30 meter itu tidak kuat menahan banjir yang beberapa kali terjadi.
"Tanggul itu putus dan mulai rontok kemarin malam (Minggu, 3/4). Banjir besar karena hujan beberapa jam," ungkap Lasono (71), warga setempat kepada detikJateng, Senin (4/4).
(rih/mbr)