Sering Diterjang Banjir, Tanggul Sungai Ngawonggo Klaten Ambrol

Sering Diterjang Banjir, Tanggul Sungai Ngawonggo Klaten Ambrol

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 04 Apr 2022 11:23 WIB
Tanggul pemisah Sungai Nawonggo dengan jalan di Klaten ambrol usai benajir.
Tanggul pemisah Sungai Nawonggo dengan jalan di Klaten ambrol usai banjir. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Tanggul tembok yang memisahkan sungai Ngawonggo dengan jalan di Desa Lemahireng, Kecamatan Pedan, Klaten, ambrol. Tembok sepanjang 30 meter itu tidak kuat menahan banjir yang beberapa kali terjadi.

"Tanggul itu putus dan mulai rontok kemarin malam (Minggu/ 3/4). Banjir besar karena hujan beberapa jam," ungkap Lasono (71) warga Dusun/ Desa Lemahireng, Kecamatan Pedan kepada detikJateng, Senin (4/4/2022).

Lasono menceritakan, banjir besar di sungai selatan rumahnya itu sudah sering terjadi. Pekan lalu, banjir juga membuat tanggul yang berada di depan rumahnya ambrol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seminggu yang lalu tanggul depan rumah saya yang ambruk. Belum dibenahi malah ganti yang barat ikut putus dan mulai rontok, karena banjir lagi," lanjut Lasono.

Akibat ambrolnya tanggul tersebut, air sungai sering masuk dan menggenangi rumah warga saat banjir. Genangan bisa mencapai 60 centimeter.

ADVERTISEMENT

"Air masuk rumah saya sekitar lutut atau setengah sepeda motor. Setiap banjir saya harus membersihkan rumah," katanya.

Kerusakan tanggul itu sebenarnya sudah terjadi cukup lama dan bertahap. Dengan adanya kerusakan baru itu, total panjang tanggul yang rusak mencapai 200 meter.

Warga lainnya, Suryadi khawatir ambrolnya tanggul itu akan berimbas membuat jalan yang ada di samping sungai longsor.

"Kita khawatir jalan putus sebab lokasi tanggul di tikungan sungai. Air menghantam tanggul setiap banjir deras," kata dia.

Anggota TRC BPBD Pemkab Klaten, Wiyono mengatakan tanggul yang ambrol itu panjangnya sekitar 30 meter. Posisi di tikungan sungai.

"Kita cek untuk dilaporkan ke BPBD. Panjang sekitar 30 meter dan posisinya di tikungan sungai sehingga terhantam banjir," kata Wiyono di lokasi.

Selain TRC, lima petugas dari Balai Besar Sungai Wilayah Bengawan Solo (BBSWBS) juga ikut mengecek lokasi. Mereka telah memeriksa kerusakan dan melakukan pengukuran.




(ahr/mbr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads